Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Hukuman Mati Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dianulir di Tingkat Banding, Jaksa Ajukan Kasasi

Kompas.tv - 20 April 2024, 10:19 WIB
hukuman-mati-pelaku-mutilasi-mahasiswa-umy-dianulir-di-tingkat-banding-jaksa-ajukan-kasasi
Pelaku pembunuhan disertai mutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian (20), yang bernama Waliyin (29) dan Ridduan (38), divonis hukuman mati di PN Sleman, Kamis (29/2/2024). (Sumber: Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pengadilan Tinggi DI Yogyakarta (DIY) mengabulkan banding yang diajukan oleh Waliyin dan Ridduan, terdakwa kasus pembunuhan disertai mutilasi mahasiswa UMY Redo Tri Agustian.

Sebelumnya, Waliyin dan Ridduan divonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Sleman karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana secara bersama-sama.

Keduanya mengajukan banding dan dikabulkan. Pengadilan Tinggi DIY lantas menjatuhi keduanya hukuman penjara seumur hidup

Baca Juga: Terbukti Bersalah, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Divonis Hukuman Mati

“Putusan banding yang mutilasi jadi (penjara) seumur hidup,” kata Humas Pengadilan Negeri Sleman, Cahyono, Jumat (19/4/2024).

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DIY yang diketahui oleh Sugiyanto menyatakan bahwa kedua pelaku terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama melakukan pembunuhan berencana.

Kedua terdakwa masing-masing dijatuhi pidana penjara seumur hidup. Majelis juga memerintahkan agar para terdakwa tetap dalam tahanan.

Meski demikian, Cahyono menjelaskan bahwa putusan tersebut belum berkekuatan hukum tetap karena pihak jaksa penuntut umum (JPU) maupun terdakwa memiliki kesempatan untuk mengajukan kasasi.

“Masih ada waktu 14 hari setelah diberitahukan, JPU dan terdakwa bisa menyatakan kasasi. Jadi putusan banding ini belum berkekuatan hukum tetap atau inkrah,” terangnya.

Kasi Pidum Kejaksaan Negeri (PN) Sleman Agung Wijayanto mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengajukan kasasi.

“Kita kasasi karena maunya kita putusan juga mati,” ucap Agung, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: “Aning” Peragakan 50 Adegan Dalam Rekonstruksi Kasus Mutilasi

Sebagai informasi, Redho Tri Agustian dibunuh pada Juli 2023 silam. Kasus ini bermula dari penemuan potongan tubuh di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman, DIY.

Polisi mengidentifikasi tubuh korban dan diketahui bahwa potongan tersebut milik Redho, mahasiswa UMY asal Pangkal Pinang.


 

 



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x