Kompas TV regional jawa barat

Fakta-Fakta Suami Mutilasi Istri di Ciamis: Coba Bunuh Diri dan Sempat Keliling Jual Jasad Korban

Kompas.tv - 5 Mei 2024, 14:31 WIB
fakta-fakta-suami-mutilasi-istri-di-ciamis-coba-bunuh-diri-dan-sempat-keliling-jual-jasad-korban
Suami mutilasi istri di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024). Fakta-fakta kasus suami membunuh dan memutilasi istrinya di Ciamis. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Deni Muliya

CIAMIS, KOMPAS.TV - Seorang suami bernama Tarsum tega menghabisi nyawa istrinya, Yanti.

Tak hanya itu, Tarsum juga memutiliasi jasad istrinya itu menjadi beberapa bagian.

Pembunuhan tersebut terjadi di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024).

“Secara teknis belum bisa kami jelaskan termutilasi menjadi beberapa bagian. Masih dalam penyidikan,” kata Kapolres Ciamis AKBP Akmal, Jumat.

Usai mendapatkan laporan adanya suami mutilasi istri, pihak kepolisian langsung menuju lokasi dan berhasil menangkap pelaku.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa pisau yang diduga digunakan untuk memutilasi korban.

Berikut ini fakta-fakta kasus suami membunuh dan memutilasi istrinya di Ciamis yang telah dirangkum oleh Kompas TV:

Kronologi

Adapun peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat itu korban hendak pergi ke masjid untuk mengikuti pengajian Jumat pagi.

Ketua RT 08 Desa Sindangjaya, Yoyo Taryo mengatakan, ia tak menyaksikan langsung bagaimana Tarsum membunuh Yanti, pasalnya tengah bersiap berangkat kerja.

Namun ia mendapatkan laporan warga mengenai kejadian tersebut. Warga menyebut Tarsum sempat memukul Yanti sebelum membunuhnya.

"Sebelumnya korban sempat dipukul pelaku, kemudian pelaku pergi ke rumahnya dan membawa pisau hingga akhirnya tega membunuh dan memutilasi tubuh istrinya sendiri," jelas Yoyo, Jumat.

Saat mengetahui aksi dugaan pembunuhan disertai mutilasi itu, Yoyo pun segera melapor ke Polsek Rancah.

Tak berlangsung lama, petugas kepolisian pun datang, lalu bersama warga menangkap pelaku.

Baca Juga: Detik-Detik Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Ditangkap

Pelaku Coba Jual Jasad Korban

Tarsum disebut sempat membawa potongan tubuh istrinya ke rumah-rumah tetangganya.

Ia menawarkan agar membeli daging yang diduga daging manusia hasil dari mutilasi korban Yanti.

Ketua RT setempat, Yoyo Taryo mengungkapkan, dirinya juga sempat ditawari daging yang diduga dari tubuh korban yang saat itu sudah dimasukkan ke dalam baskom.

"Saya kurang tahu berapa potongnya, namun yang pastinya pelaku nawari saya katanya; 'Peser Daging si Yanti, Peser Daging si Yanti (beli daging Yanti, beli daging Yanti)," ujar Yoyo mengikuti ucapan pelaku.

Menurut penjelasannya, Tarsum bekerja sebagai penjual domba di desa tersebut. 

Warga sekitar menduga bahwa aksi sadis yang dilakukan Tarsum terhadap istrinya dikarenakan pelaku depresi dengan kondisi ekonomi keluarga. Terlebih, ada penagih utang yang datang ke rumahnya.

Pelaku Sempat Coba Bunuh Diri

Tarsum diduga sempat berupaya mengakhiri hidupnya sebelum membunuh dan memutilasi sang istri.

Yoyo menyebut, Tarsum sempat membentur-benturkan kepalanya ke tembok dan mencekik dirinya sendiri pada Sabtu (30/4/2024).

Namun, upaya tersebut berhasil digagalkan oleh tetangga sekitar.

Hal senada juga disampaikan Kapolres Ciamis, AKBP Akmal. Ia mengatakan, upaya bunuh diri itu dilakukan pelaku, setelah membunuh dan memutilasi istri.

“Itu terkonfirmasi dengan ada beberapa luka di tubuh pelaku sendiri, misalnya sayatan di lengan kiri, luka tusukan di betis kanan belakang,” ungkap AKBP Akmal, dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (4/5).

Baca Juga: Cerita Warga Soal Sosok Pelaku yang Mutilasi Istrinya di Ciamis

Pelaku Sempat Diberi Obat Penenang

AKBP Akmal mengatakan, dari keterangan keluarga korban, masyarakat hingga Puskesmas, Tarsum disebut mengalami perubahan perilaku dalam beberapa waktu terakhir.

Di mana Tarsum jadi gampang marah dan sempat hendak kabur dari rumah.

Atas hal itu, keluarga dan istri Tarsum pun melapor ke Puskesmas Ranca. Pihak puskesmas lantas memberikan obat penenang untuk dikonsumsi Tarsum.

“Jadi sebelum kejadian, memang korban dan keluarganya sempat menyampaikan ke puskesmas terdekat, yaitu Puskesmas Ranca, terkait dengan perubahan perilaku dari suaminya atau si pelaku,” kata AKBP Akmal, Sabtu.

“Beberapa hari terakhir, kondisi kejiwaan pelaku memang ada perubahan yang signifikan, gampang marah, berubah-ubah, dan sempat kabur dari rumah," tuturnya.

Pelaku akan Diperiksa Kejiwaannya

AKBP Akmal mengungkapkan rencana pihaknya akan memeriksakan kondisi kejiwaan Tarsum ke dokter kejiwaan pada Senin (6/5/2024).

Menurut penjelasannya, hingga saat ini, kondisi Tarsum belum stabil.

Penyidik juga kesulitan meminta keterangan lantaran pelaku memberikan keterangan yang selalu berubah-ubah.

“Kondisi kejiwaan masih belum stabil. Sudah terjadwal untuk hari Senin kami dengan dokter jiwa akan mengevaluasi kejiwaan pelaku,” ucap Akmal.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x