Usut Kematian Warga Diduga Korban Penganiayaan Polisi, Polda Jateng Periksa 13 Saksi

SEMARANG, KOMPAS.TV - Polda Jawa Tengah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Darso, seorang warga Semarang, untuk menyelidiki penyebab kematiannya.

Ekshumasi ini dilakukan setelah keluarga korban melaporkan dugaan bahwa Darso meninggal akibat penganiayaan oleh beberapa anggota Polresta Yogyakarta.

Penyidik Polda Jateng telah memeriksa 13 orang saksi terkait kasus ini. Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan apakah benar ada tindakan penganiayaan oleh anggota Polresta Yogyakarta.

Menurut laporan, Darso meninggal dunia setelah mengeluhkan sakit di bagian dada saat dibawa oleh enam anggota Polresta Yogyakarta pada akhir September tahun lalu.

Polisi mendatangi rumah Darso di Semarang untuk menyerahkan surat undangan klarifikasi terkait kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil sewaan yang digunakan korban.

Darso mengakui mobil tersebut menabrak warga di Yogyakarta dan kemudian mengajak polisi ke tempat penyewaan mobil.

Namun, dalam perjalanan, ia mengeluh sakit dan dibawa ke rumah sakit di Ngaliyan, Semarang.

Darso meninggal dunia dua hari setelah dipulangkan dari rumah sakit.

Keluarga Darso merasa ada kejanggalan dalam kematiannya dan menduga ia meninggal akibat penganiayaan saat dibawa oleh polisi.

Kuasa hukum keluarga juga menyatakan bahwa proses penjemputan oleh polisi tidak sesuai prosedur karena tidak dilengkapi dengan surat perintah atau dokumen resmi lainnya.

Hingga kini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.

Baca Juga: Kritik Kinerja Polisi Seorang Warga Dianiaya Polisi

#penganiayaan #polisi #semarang