Kompas TV regional sumatra

Ibu Rumah Tangga Tewas usai Disekap Suami di Palembang, Keluarga: Korban Mengadu Suaminya Jahat

Kompas.tv - 28 Januari 2025, 06:40 WIB
ibu-rumah-tangga-tewas-usai-disekap-suami-di-palembang-keluarga-korban-mengadu-suaminya-jahat
Ilustrasi jenazah. Seorang ibu rumah tangga berinisial SPS (24) disekap suaminya, WS (25) hingga kurus kering dan meninggal dunia di Palembang, Sumatra Selatan.  (Sumber: THINKSTOCK)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Seorang ibu rumah tangga berinisial SPS (24) disekap suaminya, WS (25) hingga kurus kering dan meninggal dunia di Palembang, Sumatra Selatan. Keluarga SPS pun telah melapor ke penegak hukum, tetapi polisi membebaskan terduga pelaku karena menilai bukti belum cukup.

SPS sempat dijemput keluarganya dari rumah kontrakan dan dibawa ke Rumah Sakit Hermina Jakabaring Palembang, Rabu (22/1/2025). Namun, SPS kemudian meninggal dunia.

Kakak korban, Purwanto menyebut SPS ditemukan dalam kondisi kurus kering, berbau, dan penuh kutu karena disekap suami. SPS pun sempat mengadu bahwa suaminya jahat.

"Sebelum adik saya meninggal, dia bilang bahwa dia (suaminya) sudah jahat. Omongan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi," kata Purwanto, Senin (27/1/2025).

Baca Juga: Suami Jadi Korban KDRT Saat Pergoki Istrinya Selingkuh, Korban Luka-Luka Hingga Patah Kaki Kanan

Purwanto menuturkan, korban dan suaminya terlibat masalah rumah tangga sejak Februari 2024. Waktu itu, SPS mengeluh terduga pelaku tidak memberi nafkah dan makanan.

Keluarga sempat menjemput SPS untuk tinggal di rumah orang tuanya. Namun, SPS kembali ke rumah kontrakan usai dijemput WS yang bersikeras ingin memperbaiki hubungan dan melanjutkan kehidupan rumah tangga.

Akan tetapi, setelah SPS kembali ke rumah kontrakan, kontak keluarganya diblokir sehingga mempersulit komunikasi. Keluarga pun terkejut saat mendapati SPS dalam kondisi kurus saat pulang diantarkan suami pada Oktober 2024.

"Adik saya itu bercadar, tapi terlihat tubuhnya sudah mulai kurus. WS hanya mengantarkan dan tidak mampir, kemudian adik saya dijemput lagi pulang ke kontrakannya," kata Purwanto dikutip Kompas.com.

Purwanto menambahkan, tetangga korban melapor bahwa SPS harus dipapah ketika mengikuti pilkada serentak pada November 2024 lalu. 

"Tetangganya bilang begitu, adik saya dipapah. Tapi mereka tidak berani menanyakan sakit apa," kata Purwanto.

Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombe Harryo Sugihhartono menyebut kasus yang menewaskan SPS ini masih dalam tahapan penyidikan. Harry pun menegaskan pihaknya sedang mengejar WS yang menjadi terduga pelaku.

Terkait pembebasan WS yang sempat ditangkap, Harryo mengaku akan mengecek kembali ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

"Nanti saya cek ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," kata Harryo.

Baca Juga: Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi: Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban di Hotel Kediri


 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x