A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 225

Backtrace:

File: /var/www/html/frontend-v2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 225
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontend-v2/application/controllers/Read.php
Line: 108
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontend-v2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Kepala Sekolah SMPN 1 Turi Ngaku Tak Tahu Siswanya Susur Sungai Sempor

Kompas TV regional berita daerah

Kepala Sekolah SMPN 1 Turi Ngaku Tak Tahu Siswanya Susur Sungai Sempor

Kompas.tv - 22 Februari 2020, 15:09 WIB
kepala-sekolah-smpn-1-turi-ngaku-tak-tahu-siswanya-susur-sungai-sempor
Siswa SMPN 1 Turi berkegiatan pramuka susur sungai Sempor, Sleman (21/2/2020) (Sumber: Istimewa)
Penulis : Tito Dirhantoro

SLEMAN, KOMPAS TV - Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Sleman, Tutik Nurdiana, angkat bicara terkait kasus siswanya hanyut saat mengikuti kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor pada Jumat (22/2/2020).

Tuti mengaku tidak tahu para siswa SMPN 1 Turi akan mengikuti kegiatan susur sungai. Pasalnya, para guru yang menjadi pendamping kegiatan Pramuka itu tidak memberitahukan kepadanya.

“Jujur saya tidak mengetahui ada program susur sungai kemarin itu. Mereka tidak matur (bilang), mungkin karena anak-anak Turi melakukan susur sungai itu hal biasa,” kata Tutik di Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020).

Baca Juga: Usut Kasus Siswa Hanyut di Sleman, Polisi Periksa 6 Guru SMPN 1 Turi

Lebih lanjut, Kepala Sekolah SMPN 1 Turi yang baru menjabat sejak 1,5 bulan lalu itu menuturkan susur sungai merupakan kegiatan rutin dalam ekstrakurikuler Pramuka di sekolah tersebut.

"Memang ada kegiatan susur sungai. Itu merupakan kegiatan rutin pada latihan Pramuka. Jadi ini murni kegiatan sekolah," ucap Tutik.

Tutik menambahkan, dalam kegiatan susur sungai tersebut ada tujuh guru SMPN 1 Turi yang mendampingi. Para guru itu mesti mengawasi 249 murid yang menjadi peserta susur sungai. 

"Bagi kami, karena anak-anak itu juga penduduk Turi dan mereka familiar dengan lingkungan Turi, jadi itu (susur sungai) bukan hal yang khusus," katanya.

Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Pamuka DIY, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, mengatakan meskipun sudah rutin, kegiatan Pramuka seperti susur sungai seharusnya dilakukan atas seizin kepala sekolah. 

Baca Juga: Pencarian Siswa SMPN 1 Turi Sleman, 8 Orang Meninggal dan 2 Hilang

Tak hanya itu, GKR Mangkubumi juga menyoroti pendamping yang kukuh melaksanakan susur sungai di tengah cuaca buruk.

Padahal, dia menambahkan, kegiatan susur sungai perlu juga mempertimbangkan kondisi cuaca.

"Para pembina harus lebih berhati-hati dalam memilih kegiatan outdoor. Sebelum berangkat, harus mengetahui risiko-risiko yang ada,” kata GKR Mangkubumi.

“Apalagi, jumlah siswa yang dibawa kan 200 lebih, sementara pendampingnya hanya tujuh.”



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x