A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontend-v2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontend-v2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontend-v2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Ridwan Kamil Ajukan PSBB untuk Seluruh Wilayah Jawa Barat

Kompas TV regional berita daerah

Ridwan Kamil Ajukan PSBB untuk Seluruh Wilayah Jawa Barat

Kompas.tv - 29 April 2020, 21:54 WIB
ridwan-kamil-ajukan-psbb-untuk-seluruh-wilayah-jawa-barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi kepada Kementerian Kesehatan  (Sumber: kompas.com)
Penulis : Fadhilah

KOMPAS.TV - Jawa Barat (Jabar) akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi kepada Kementerian Kesehatan.

Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seusai memimpin rapat koordinasi via video conference bersama bupati wali kota di 17 daerah yang belum menggelar PSBB di Jabar, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (29/4/2020).

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, pengajuan PSBB seluruh Provinsi Jabar itu akan dilakukan secara kolektif melalui surat dari gubernur selaku Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Ventilator Untuk Pasien Corona Siap Diproduksi Massal!

Dengan begitu, surat tersebut bisa menjadi dasar hukum yang digunakan 17 kabupaten dan kota yang belum melaksanakan PSBB.

"Saya simpulkan bahwa kita menyepakati PSBB provinsi. Menjadi kebutuhan, juga memudahkan birokrasi, sehingga cukup satu surat dari Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi (Jabar),” ujar Emil dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Rabu malam.

Jika disetujui, PSBB Jabar akan mulai diterapkan pada Rabu (6/5/2020) mendatang. Ada pun surat pengajuan akan dilayangkan akhir pekan ini.

Ia pun meminta para kepala daerah segera menyosialisasikan kebijakan itu.

“Jadi, proses persetujuan oleh Kementerian Kesehatan biasanya diberikan di hari Sabtu. Kemudian dari hari ini sampai Selasa (5/5/2020) Minggu depan, saya titip bapak ibu bupati wali kota sudah melakukan sosialisasi di media masa, di RT RW tentang apa itu persiapan PSBB di wilayahnya masing-masing supaya dapat pengondisian di masyarakat,” tutur Emil.

Meski berlaku untuk seluruh wilayah di Jabar, prosedur PSBB akan dilakukan secara maksimal di zona merah. Sementara untuk zona hijau bersifat parsial.

Dalam rapat virtual itu, Pelaksana Tugas Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, PSBB parsial kemungkinan diterapkan di wilayah Cianjur Selatan mengingat peta persebaran yang masuk kategori zona hijau.

“Kami setuju untuk PSBB. Tapi (wilayah) Cianjur Selatan peta (persebaran) masih hijau. Jadi, kami menyetujui (PSBB provinsi), tapi Cianjur kemungkinan parsial hanya Cianjur Utara,” ucap Herman.

Baca Juga: Warga Tolak Bantuan Pemprov Jabar, Ini Kata Ridwan Kamil

Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya setuju untuk penerapan PSBB skala provinsi.

Namun, dia berharap PSBB harus diikuti dengan pengetatan aturan larangan mudik, khususnya bagi perantau yang berasal dari zona merah.

“Kami setuju dengan PSBB ini. Namun, kami berpendapat dengan tren penurunan (kasus positif Covid-19), bukan berarti PSBB itu berhasil atau tidak. Yang perlu harus kita waspadai adalah perantau yang berasal dari zona merah. Jadi, harus diperketat lagi yang pulang kampung dari zona merah,” ujar Herdiat.

Langkah itu juga didukung oleh Bupati Majalengka Karna Sobahi.

Menurutnya PSBB Jabar bisa efektif untuk mengurangi penularan virus tersebut.

Baca Juga: PSBB Bandung Diperketat, Polisi Perluas Penutupan Jalan

Terlebih, banyak kasus positif Covid-19 di Majalengka merupakan kasus impor (imported case) atau berasal dari luar Majalengka.

“Apabila bisa menurunkan kasus positif (Covid-19) kami sangat setuju dengan PSBB. Karena kasus positif di Majalengka banyak yang imported case,” jelas Karna.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x