Kompas TV religi beranda islami

Kapan Hari Raya Idulfitri 2023? Tanggal Lebaran NU, Muhammadiyah, Pemerintah Diprediksi Berbeda

Kompas.tv - 14 April 2023, 11:35 WIB
kapan-hari-raya-idulfitri-2023-tanggal-lebaran-nu-muhammadiyah-pemerintah-diprediksi-berbeda
Ilustrasi lebaran. Hari Raya Idulfitri 2023 Muhammadiyah dan Pemerintah diprediksi berbeda. (Sumber: Odua Images)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

Posisi tersebut masih jauh di bawah kriteria baru visibilitas (imkan) rukyah menurut Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yaitu ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Berdasarkan posisi hilal tersebut akan dimungkinkan terjadinya perbedaan dalam penetapan awal Syawal 1444 H karena pada hari itu hilal kemungkinan besar belum dapat dilihat," kata Adib.

Meski demikian, Adib menyampaikan penentuan Hari Raya Idul Fitri tahun ini tetap menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan dalam sidang isbat.

Baca Juga: PT Jasa Marga Perlebar Lajur Tol Jakarta-Cikampek, Berikut Titik Kilometer Pelebaran Lajur...

"Kendati demikian tetap menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama bersama para pimpinan ormas Islam dan lembaga terkait," ucap Adib.

Sementara itu, pemerintah telah mengumumkan libur Hari Raya Idul Fitri 2023 pada Sabtu, 22 April hingga Minggu 23 April.

Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.

Adapun berdasarkan SKB tersebut, cuti bersama lebaran 2023 dimulai pada 19-21 April (Rabu-Jumat) dan 24-25 April (Senin-Selasa).

Idulfitri 2023 Menurut NU

Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan 1 Syawal dilakukan berdasaran kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS.

Melansir NU Online, ketinggian hilal pada tanggal 29 Ramadan 1444 H meskipun sudah di atas ufuk saat matahari terbenam, tetapi masih di bawah kriteria minimum imkanur rukyah (visibilitas) atau kemungkinan hilal dapat terlihat yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Baca Juga: Resep Kastengel Premium Renyah dan Lumer, Kue Kering Lebaran yang Mudah Dibuat

Oleh karena itu, sama seperti pemerintah, menurut NU juga ada kemungkinan perbedaan lebaran 2023.

Ketua Lembaga Falakiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sirril Wafa menyampaikan bahwa perbedaan penetapan awal bulan, baik Ramadan ataupun Idulfitri, harusnya disikapi dengan saling memahami satu sama lain.

“Karena perbedaan Indonesia seperti ini sudah berkali berulang dan menjadi tidak asing lagi bagi umat Islam, maka saatnya masing-masing anggota kelompok yang berbeda memahami akar perbedaannya, dan tidak ambil sikap apriori."

"Sebab dengan mengetahui duduk persoalannya, diharapkan satu sama lain bisa saling memahami,” kata Sirril.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x