Kompas TV tekno internet

Waspada! Ini 5 Jenis Serangan Siber yang Rentan Dialami Pelaku UMKM selama WFH

Kompas.tv - 16 Desember 2022, 17:00 WIB
waspada-ini-5-jenis-serangan-siber-yang-rentan-dialami-pelaku-umkm-selama-wfh
Ilustrasi hacker atau pelaku peretasan. (Sumber: Shutterstock Via Kompas.com)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Iman Firdaus

Baru-baru ini, penjahat dunia maya menargetkan layanan pengiriman makanan Jerman, Takeaway.com, yang menuntut dua bitcoin untuk menghentikan 'banjir lalu lintas'.


Rantai pasok

Serangan melalui rantai pasokan berarti layanan atau program yang telah Anda gunakan selama beberapa waktu menjadi berbahaya.

Hacker akan menyerang melalui vendor atau pemasok perusahaan, termasuk di antaranya lembaga keuangan, mitra logistik, atau bahkan layanan pengiriman makanan. Serangan ini pun dapat bervariasi dalam kompleksitas atau daya rusaknya.

Malware

Seperempat UMKM tercatat lebih memilih software (perangkat lunak) bajakan atau tidak berlisensi untuk memangkas biaya.

Padahal, perangkat lunak tersebut mungkin berisi beberapa file berbahaya atau tidak diinginkan yang dapat mengeksploitasi komputer dan jaringan perusahaan.

Ancaman yang paling sering muncul adalah enkripsi yang mengejar data perusahaan, uang, atau bahkan informasi pribadi pemiliknya.

Baca Juga: Hacker Korea Utara Gunakan Tragedi Halloween Itaewon untuk Sebarkan Serangan Malware

Rekayasa sosial

Sejak awal pandemi COVID-19, banyak perusahaan telah memindahkan sebagian besar alur kerja mereka ke online dan belajar menggunakan alat kolaborasi baru.

Penipu pun menggunakan segala macam trik untuk mengelabui targetnya seperti membuat situs web palsu. Beberapa penipu juga menyamar sebagai platform online resmi untuk mendapatkan keuntungan dari korban.

Baca Juga: Pakar Digital Forensik: Kebocoran Data Salah Penyelenggara Sistem Elektronik, Bukan Masyarakat

“Kesimpulannya, penjahat dunia maya akan mencoba menjangkau korbannya menggunakan segala cara yang memungkinkan – melalui perangkat lunak tanpa izin, situs web atau email phishing, pelanggaran dalam jaringan keamanan bisnis, atau bahkan melalui serangan DDoS besar-besaran," kata peneliti utama Kaspersky (perusahaan pembuat perangkat antivirus) Kurt Baumgartner, Jumat (16/12/2022) dilansir dari Antara.

Oleh karena itu, untuk melindungi bisnis dari serangan siber, ahli siber merekomendasikan pelaku UMKM untuk menerapkan kebijakan kata sandi yang kuat, jangan mengabaikan pembaruan dari vendor perangkat lunak, serta mempertahankan tingkat kesadaran keamanan siber yang tinggi di antara karyawan.




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x