Kelelawar Selalu Tidur dan Menggantung dengan Posisi Terbalik, Apa Alasannya?

KOMPAS.TV - Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang, dan termasuk kelompok hewan nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari untuk berburu serangga dan hewan kecil lainnya.

Namun pada siang hari, mereka hampir tidak bergerak sama sekali. Salah satu fakta menarik seputar hewan ini adalah kelelawar tidur sepanjang hari dengan posisi terbalik.

Tahukah kamu, kenapa kelelawar tidur terbalik?

Melansir How Stuff Works, ada beberapa alasan yang menjelaskan hal ini. Pertama, tidur terbalik adalah posisi ideal bagi kelelawar untuk membantunya terbang.

Berbeda dengan mekanisme terbang burung yang langsung meluncur ke udara dari tanah, kelelawar lebih mudah melepaskan ranting yang mereka pegang dari posisi terbalik.

Baca Juga: Bisakah Manusia Memelihara Kelelawar?

Tidur terbalik di lokasi yang tinggi membantu kelelawar siap terbang kapanpun mereka perlu keluar dari sarang.

Sebelum mendapatkan momentum yang cukup untuk terbang, kelelawar biasanya menjatuhkan tubuh mereka terlebih dulu sejauh satu meter atau lebih.

Dengan struktur sayap yang unik, kelelawar bisa terbang lebih efisien daripada burung. Salah satu spesies yaitu kelelawar Brazil bahkan mampu terbang dengan kecepatan 160 kilometer per jam.

Kelelawar memiliki adaptasi fisiologis yang unik. Tendon kelelawar dirancang dengan sempurna untuk digantung terbalik, sehingga tidak membuat mereka tegang atau menggunakan terlalu banyak energi.

Selain itu, tidur terbalik dan bergerombol juga membantu kelelawar bersembunyi dari bahaya. Itulah kenapa kelelawar kerap ditemukan di tempat-tempat terpencil atau sulit dijangkau.

Saat sebagian besar predator aktif di siang hari, kelelawar akan berkumpul di tempat-tempat seperti di atap gua, bagian bawah jembatan, atau bagian dalam pohon yang memungkinkan kelelawar menghilang dari dunia sampai malam datang.

(*)

Grafis: Joshua Victor