Elit Partai Politik Bermanuver, Akankah Koalisi Parpol Berubah?

KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut sejumlah partai sudah bergabung ke PDI-P untuk mendukung Ganjar.

Namun menurut Mega, masih ada partai yang masih mikir-mikir untuk gabung ke PDI-P.

Mega menyebut, tidak memaksakan mereka yang masih menentukan arah koalisi.

Mega mengakui partainya bisa mengajukan sendiri pasangan capres-cawapres, tetapi Mega tetap membuka pintu bagi partai lain bergabung.

Hingga kini, belum ada pasangan bakal capres-cawapres yang dideklarasikan.

Di tengah penentuan posisi bakal cawapres, komunikasi elit partai politik makin dinamis.

Ketua DPP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mencairkan hubungan dua partai meski mengusung bakal capres berbeda.

Keduanya bertemu di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Ketua Umum Partai Nasdem surya paloh mengaku tidak khawatir dengan kedekatan Partai Demokrat dekat dengan PDI-P.

Sementara itu Partai Golkar belum menentukan arah koalisi.

Golkar memastikan tetap mengusung Airlangga sebagai bakal capres yang akan diikuti semua kadernya.

Hal ini sebagai respons saat sekjen PDI-P menyebut nama Gubernur Jawa Barat yang juga kader Partai Golkar, Ridwan Kamil menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo, hal tersebut disampaikan Hasto melalui sebuah pantun.

Sekjen Partai Golkar, Lodewijk F Paulus tegas menyebut Ridwan Kamil tetap mendukung Airlangga sebagai bacapres 2024.

Meski berbagai lembaga survei sudah menyebut sejumlah tokoh potensial sebagai bakal cawapres tetapi saat ini semuanya masih dinamis.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai peluang koalisi masih bisa berubah.

Kuncinya ada pada tokoh cawapres yang mampu mendukung elektabilitas capres yang ada.

Koalisi bisa jadi masih dinamis dan peluangnya masih terbuka hingga partai mendaftarkan bakal capres dan cawapres mereka ke KPU.

Baca Juga: Momen Puan Maharani Bersalaman dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman