Kompas TV video vod

Sri Mulyani Ingatkan Program Makan Gratis Harus Dikaji Seksama, Ada Potensi Defisit APBN 2025

Kompas.tv - 28 Februari 2024, 18:14 WIB
Penulis : Shinta Milenia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Program makan siang gratis yang diusung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025.

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut selain demi kelancaran transisi pemerintahan, pendanaan makan siang gratis masuk RAPBN 2025 karena akan langsung dilaksanakan tahun depan jika Prabowo-Gibran resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pilpres.

Airlangga menyebut anggaran untuk makan siang gratis berkisar Rp 15.000 per anak.

Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka merespons program makan siang gratis yang dianggarkan Rp15.000 per anak. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menyebut hal itu masih didiskusikan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin enggan berkomentar banyak terkait anggaran makan siang gratis Rp15.000 per anak. Menurutnya/ anggaran Rp 15.000 per anak akan mencukupi jika penerapannya di wilayah Yogyakarta.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan program makan siang gratis harus dikaji secara seksama, termasuk potensi defisit APBN 2025 yang diperkirakan sebesar 2,45% sampai 2,8 %.

Menkeu menambahkan, anggaran program makan siang gratis akan disesuaikan dengan program lainnya yang sudah ada.

Data dari Kementerian Keuangan dan BPK mencatat tren defisit APBN indonesia pada tahun 2020 berada di angka Rp 947, 7 triliun.

Lalu 2021, turun ke angka Rp 775, 1 triliun, tahun 2022 di angka Rp 464,3 triliun dan tahun 2023 defisit kembali naik di angka Rp 598 triliun.

Sebanyak 70,5 juta anak ditargetkan jadi penerima makan siang gratis yang diusung prabowo-gibran.

Pemerintah harus cermat mengkaji anggaran agar tidak membebani APBN sekaligus tepat sasaran.

Baca Juga: Kata Mahfud MD Kritisi Program Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x