A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 225

Backtrace:

File: /var/www/html/frontend-v2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 225
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontend-v2/application/controllers/Read.php
Line: 108
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontend-v2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Viral! 1 Keluarga Asal Rusia Bertahan Hidup di NTB dengan Mengamen

Kompas TV video cerita indonesia

Viral! 1 Keluarga Asal Rusia Bertahan Hidup di NTB dengan Mengamen

Kompas.tv - 1 Mei 2020, 10:43 WIB
Penulis : Ade Indra Kusuma

KOMPASTV - Satu keluarga asal Rusia mengamen di pasar tradisional Kebon Roek, Mataram, Nusa Tenggara Barat. 

Video yang diunggah akun facebook @bakeqpekan bakeq, sontak viral lantaran tampak suami istri bule asal Rusia itu membawa serta seorang bayi dalam gendongan, mengamen menggunakan alat musik accordion. 

Keluarga yang viral itu bernama mikhail (29) dan ekaterina (28), serta bayi mereka bernama serafima (2).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Syahrifullah mengatakan, satu keluarga asal Rusia ini telah diamankan di kantor imigrasi, setelah video mereka viral.

Usai pemeriksaan, pasangan suami istri ini mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi covid-19. 

"Mereka mengemis, ngamen, dan dapat uang dari warga yang kasihan. uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka," ujar Syahrifullah mengutip Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarga asal rusia ini diserahkan ke konsulat Rusia yang berada di Bali. 

Mikhail mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan indonesia. 

"Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke indonesia. rencananya kami hanya dua hari berada di indonesia dan akan kembali ke malaysia. tetapi karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat ntb)," ujar Mikhail dalam bahasa inggris yang tidak begitu lancar.

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk untuk membeli makanan dan biaya hidup. kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di bali. kemudian kami ke lombok mencari peluang ngamen. tapi di sini juga tidak boleh," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x