Kompas TV advertorial

Siapkan Keterampilan Abad ke-21, Guru Indonesia Ikut Pelatihan ENZ dan Massey University

Kompas.tv - 17 Agustus 2021, 09:00 WIB
siapkan-keterampilan-abad-ke-21-guru-indonesia-ikut-pelatihan-enz-dan-massey-university
Program Global Competence Certificate (GCC At Home) yang diikuti oleh 30 guru Bina Nusantara (BINUS) serta para pengajar dari Vietnam, Korea Selatan, dan New Zealand. (Sumber: Dok. ENZ)
Penulis : Elva Rini

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan dinamika perubahan globalisasi lainnya memunculkan tantangan serius di dunia pendidikan. Grade Level Head Binus, Joan M. Ventura yang merupakan pengajar asal Filipina mengungkapkan, beberapa negara masih mengalami masalah perbedaan latar belakang.

“Jika saya akan menyebutkan kendala dalam belajar mengajar, pasti ada banyak. Hambatan-hambatan ini juga berbeda sifatnya dan harus ditangani secara berbeda. Ditambah dengan situasi pandemi yang kita alami, baik guru maupun siswa menghadapi tantangan transformasi digital yang tiba-tiba dalam proses belajar mengajar,”

“Ini tiba-tiba menjadi hal yang wajib dilakukan meskipun sebagian besar siswa dan guru belum siap,” tuturnya.

Lewat GCC at Home, guru-guru berbagai negara bertemu dan berbagi pandangan satu sama lain.

Joan mengatakan, desain inisiatif ini dapat mengatasi satu kendala umum dalam pengajaran yang dihadapi sebagian besar pendidik, baik mengajar online atau offline, yaitu perbedaan budaya dan identitas.

“Berada di negara asing membuat saya sadar bahwa budaya yang saya identifikasi berbeda dari beberapa rekan dan siswa saya. Kursus ini membuat saya lebih sadar akan kemungkinan situasi yang dihadapi orang lain serta sadar dengan hak istimewa yang saya miliki yang mungkin tidak dimiliki orang lain,” imbuhnya.

Baca Juga: ENZ dan Massey University Melatih 30 Guru Binus dalam "GCC At Home"

Melalui kesadaran ini, para guru peserta diajarkan tentang pendekatan yang tepat untuk menjembatani perbedaan dan menjaga hubungan yang harmonis dengan siswa, sehingga dapat tercipta lingkungan belajar yang inklusif dan kompeten.

Subject Head English Binus, Angela C. Tijam menyebutkan, penting bagi sekolah untuk tidak hanya membentuk siswa yang unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berkarakter baik.

“Di kelas, kita dapat mengajar siswa untuk merasa bahwa mereka adalah bagian dari komunitas global dan bahwa mereka memiliki tanggung jawab sebagai pelayan dunia,” ujarnya.

Angela menjelaskan beberapa contoh nyata tentang bagaimana membangun pola pikir dan karakter siswa.

Di antaranya dengan memasukkan peristiwa dan masalah kehidupan nyata dalam diskusi seperti membaca tentang bagaimana beberapa negara berubah untuk mencapai tujuan berkelanjutan, menerapkan inklusi dalam perusahaan, mengadakan diskusi tentang stereotip dan diskriminasi.

Direktur Regional Asia ENZ, Ben Burrowes mengungkapkan dukungan terhadap para guru peserta, khususnya Indonesia, dalam membentuk kompetensi global masa depan siswa.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x