Kompas TV bisnis kompas bisnis

Pabrik Sempat Tutup karena Pandemi Covid-19, Lamborghini Malah Catat Untung

Kompas.tv - 21 Maret 2021, 20:55 WIB
pabrik-sempat-tutup-karena-pandemi-covid-19-lamborghini-malah-catat-untung
Supercar Lamborghini. (Sumber: BBC)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Tahun 2020 bisa jadi menjadi tahun yang paling diingat oleh Lamborghini. Bagaimana tidak, meski pabrik di Italia sempat ditutup selama dua bulan akibat pandemi Covid-19, mereka malah mencatatkan keuntungan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Dilansir dari BBC, meski secara kuantitas penjualan yang tercatat tahun 2020 lebih rendah daripada tahun 2019, kebijakan Lamborghini yang menjual supercar khusus yang lebih mahal membuat mereka mendapat keuntungan lebih tinggi.

"Kami terkejut," kata kepala eksekutif Stephan Winkelmann.

Amerika Serikat masih jadi pasar terbesar untuk Lamborghini. Namun yang menarik, China terlihat siap menyalip Jerman di posisi kedua pasar terbesar untuk Lamborghini dengan permintaan yang terus meningkat tiap tahunnya.

Baca Juga: Sejumlah Pos Penerimaan Pajak Membaik Seiring Konsumsi Masyarakat yang Meningkat

Salah satu produk yang paling banyak peminatnya adalah mobil sport utility vehicle (SUV) terbaru dari Lamborghini yang bernama Urus. Total penjualan Urus sendiri mencapai 59 persen dari keseluruhan penjualan Lamborghini.

"Urus memberi kami ketenangan pikiran dalam hal pengembalian investasi dan juga pendapatan, dan pendapatan tersebut memberi kami kepercayaan diri untuk berinvestasi kembali di masa depan," tambah Winkelmann.

Produsen mobil yang dimiliki oleh Volkswagen tersebut, menjual 7.430 mobil di seluruh dunia pada tahun 2020, peringkat tertinggi kedua setelah tahun 2019 dengan penjualan 8.250 mobil.

Tapi Lamborghini melihat pendapatan yang kuat dari model "seri khusus terbatas" yang sangat menguntungkan.

Baca Juga: Pemerintah Kaji Relaksasi Pajak Mobil untuk Kendaraan di Atas 1.500 CC

"Kami telah memenuhi pesanan pelanggan sembilan bulan dalam setahun untuk 2021," kata Winkelmann.

"Jadi kami melihat tahun 2021 dalam kecenderungan yang cukup positif."

"Ini mirip dengan pasar saham: semangat pembeli naik. Mereka tidak sabar untuk keluar lagi dan menikmati hidup."

Setelah terjadi peningkatan penjualan pada tahun ini, diharapkan ke depannya China menjadi salah satu pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Kenaikan penjualan mobil mewah di China tidak hanya dicatat oleh Lamborghini. Perusahaan lain seperti Rolls-Royce dan Bentley juga mencatat kenaikan di penjualan SUV-nya.

Baca Juga: APPBI Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Rendah

Tantangan terbesar bagi Lamborghini adalah pengetatan regulasi emisi di seluruh dunia dan peralihan ke kendaraan listrik.

Lamborghini sendiri belum mengumumkan rencana untuk supercar listrik mereka. Meski begitu, ada rumor yang menyebutkan mereka akan melakukan pengumumannya pada bulan April mendatang.

"Kami juga harus mengantisipasi perubahan pikiran pelanggan dan penggemar kami. Ini adalah momen yang sangat penting untuk mobil sport super, di mana Anda harus benar-benar menetapkan capaian untuk masa depan," tambah Winkelmann.

Menanggapi spekulasi bahwa Volkswagen dapat menjual Lamborghini, Winkelmann mengatakan bahwa, "Grup Volkswagen adalah pasangan yang sempurna untuk Lamborghini".




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x