Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Ganti Rugi Tol Bawen-Yogya, Warga: Dapat THR Saja Senang, Apalagi Uang Rp2,6 Miliar

Kompas.tv - 13 Desember 2022, 08:18 WIB
ganti-rugi-tol-bawen-yogya-warga-dapat-thr-saja-senang-apalagi-uang-rp2-6-miliar
Warga Bawen menerima ganti rugi pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta pada Senin (12/12/2022). (Sumber: jatengprov.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

BAWEN, KOMPAS.TV - Pemerintah mulai membagikan ganti rugi kepada warga yang tanahnya digusur untuk pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta. Salah satunya adalah Ambar Suryaningsih yang kini menjadi miliarder karena mendapat ganti rugi sebesar Rp2,6 miliar, di usianya yang baru 24 tahun.

Ambar adalah satu dari ratusan warga di Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang yang tanahnya digunakan negara untuk pembangunan tol tersebut. Tanah milik ambar yang berubah menjadi jalan tol seluas 551 meter.

Ambar yang merupakan pekerjaan pabrik juga menjadi penerima ganti rugi dengan usia termuda. Ia menerima uang ganti rugi di Balai Desa Kandangan pada Senin (12/12/2022).

"Tidak menyangka juga menerima uang segini banyaknya, menerima THR saja senang banget, apalagi uang ganti rugi ini sangat banyak," kata Ambar seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ini Cara Lapor Jalan Rusak ke Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah

"Sebetulnya masih bingung juga, uangnya mau diapain. Tapi yang pasti akan beli tanah dan rumah lagi, nanti juga diskusi sama orangtua juga," ujarnya.

Ambar berharap proses pencairan ganti rugi tidak terhambat dan berjalan lancar. Ia akan menggunakan uang tersebut untuk meningkatkan taraf hidupnya, karena suaminya hanya seorang sopir truk pasir.

Selain Ambar, ada juga Susilo yang merupakan penerima uang ganti rugi terbanyak adalah Susilo. Total, tanahnya yang terkena proyek seluas 813 meter persegi dan diganti Rp 3.417.117.000 atau Rp3,4 miliar.

Sama seperti Ambar, Susilo ingin membeli tanah lagi sebagai investasi masa depan. Susilo selama ini bekerja sebagai pembuat sepatu berbahan kulit. Ia pun ingin membuka usaha sendiri dengan modal hasil uang ganti rugi.

Baca Juga: Stafsus Sri Mulyani Minta Bupati Meranti Minta Maaf Karena Sebut Pegawai Kemenkeu Iblis-Setan

"Nanti beli tanah lagi sekalian bangun rumah untuk kedua anak," ujar Susilo.

"Saya kerja ikut orang buat sepatu, ada keinginan usaha sendiri. Tapi yang pertama ingin cari rumah untuk anak-anak dulu, biar aman dan nyaman," ujarnya.

Di Desa Kandangan total ada 284 bidang tanah yang digunakan untuk pengadaan jalan tol. Total anggarannya mencapai Rp 282 miliar.

"Nilai tanah terendah per meter Rp 900.000 dan tertinggi Rp 3,3 juta," ucap Bupati Semarang Ngesti Nugraha.

Ngesti berpesan kepada para penerima ganti rugi, agar memanfaatkan uang tersebut sebaik-baiknya. Warga juga diminta untuk menyimpan uangnya di bank agar aman.

"Belikan tanah lagi, bangun rumah. Kalau untuk usaha tidak masalah, jangan untuk konsumtif," sebutnya.

"Jangan ditaruh di bawah bantal atau di rumah. Uang banyak aman disimpan di bank," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan (Dirjen PTPP) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Embun Sari,  meminta penerima ganti rugi untuk mengecek buku rekening yang diterima.

Baca Juga: Jalan Tol Selesai 2023, Waktu Tempuh Solo-Yogya Cuma 20 Menit

Dia juga minta warga untuk mengurus sertifikat sisa tanah pengadaan jalan tol.

"Jangan karena sudah terima uang terus lupa. Jika tanah luasnya 500 meter, yang terkena 200 meter, maka yang 300 meter harus diurus sertifikatnya di BPN. Pokoknya masyarakat jangan dirugikan," tuturnya.

Mengutip laman resmi Kementerian PUPR, Jalan tol Yogyakarta - Bawen akan menghubungkan Semarang - Yogyakarta. Jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi lalu lintas yang padat di jalan arteri, mendukung kawasan industri di koridor Ungaran - Bawen, serta pengembangan kawasan pariwisata Joglosemar.

Jalan tol ini direncanakan akan memiliki 4 interchange dan beroperasi pada tahun 2023, serta dibangun dengan biaya Rp 10,65 triliun.



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x