Kompas TV bisnis perbankan

Siap Salurkan Kredit Mikro Bunga 0 Persen, BRI: Bank Tidak Dirugikan

Kompas.tv - 7 Maret 2023, 07:09 WIB
siap-salurkan-kredit-mikro-bunga-0-persen-bri-bank-tidak-dirugikan
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso mengatakan, program bunga nol persen untuk kredit mikro tidak akan merugikan bank walaupun bank menyalurkannya tanpa bunga. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso mengatakan, pihaknya siap menjalankan program kredit mikro bunga 0 persen.

Ia menyebut program itu juga tidak akan merugikan bank.

"Yang bunga 0 persen itu kita siap untuk mendukung tapi kemudian kan bank juga enggak akan dirugikan," kata Sunarso Senin (6/3/2023) seperti dikutip dari Antara.

"Itu yang punya ide kan Menteri BUMN dan tolong diklarifikasi ke sana."

Sunarso menyampaikan, ia telah memiliki gambaran bahwa program tersebut berasal dari sumber dana yang memang bunganya nol persen.

Baca Juga: BRI Siapkan Rp270 T untuk KUR 2023, Ini Cara Ajukan KUR BRI secara Online

Sementara terkait proses penyaluran kredit yang bakal terdapat biaya operasional, tambahnya, saat ini tengah diupayakan untuk subsidinya sehingga bunga nol persen tetap dapat terealisasi.

"Sehingga kalau pun jadi kredit nol persen, tidak merugikan bank, itu spirit yg dibangun pak Menteri BUMN," ujar Sunarso.

Usulan program kredit mikro bunga 0 persen sebelumnya datang dari Menteri BUMN Erick Thohir. Hal itu juga sudah ia sampaikan kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

"Saya sudah mengutus dua Wamen (Wakil Menteri BUMN) Pak Pahala dan Pak Tiko untuk membahas ini dengan BI. Kami berharap satu bulan bisa tuntas," ujar Erick beberapa waktu lalu.

Kedua wakil menteri BUMN, Pahala Mansury dan Kartika Wirjoatmodjo masing-masing membahas pendanaan BUMN di sektor pangan dan perluasan pendanaan untuk program Mekaar.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Kembali Dibuka, Simak Jenis-jenisnya, Besaran Plafon, hingga Persyaratannya

Erick ingin pemberian bunga pinjaman nol persen untuk pelaku usaha mikro dapat terealisasi sesegera mungkin. Usulan ini juga telah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.

"Usulan ini sudah mendapat dukungan dari Bapak Presiden karena memang sudah ada rapat terbatas. Tinggal bagaimana sekarang kita mendorong hal ini menjadi kenyataan, jangan sampai kesannya yang besar dapat bunga jauh lebih besar dari yang mikro. Ini yang selalu kita coba seimbangkan," tuturnya.

Dia menyampaikan sektor usaha mikro yang masuk dalam UMKM punya andil besar dalam menopang perekonomian nasional.

Sektor UMKM ini memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 62,55 persen dan juga menyumbang serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen.

Namun porsi pembiayaan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM saat ini baru 21 persen atau lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Baca Juga: Ini Syarat Penerima Bansos Beras, Telur, dan Ayam yang Diberikan Jelang Bulan Ramadan

BUMN, kata Erick, berkomitmen membantu target minimal 30 persen porsi pembiayaan untuk UMKM pada tahun depan.

"Sejak awal, kami terus mendorong program kerakyatan seperti KUR, PNM Mekaar dan Makmur dapat meningkat dan menjangkau lebih banyak para pelaku usaha, termasuk usaha mikro," ujarnya.


 

Erick menyebut BUMN-BUMN perbankan atau Himbara menjadi garda terdepan dalam keberpihakan terhadap para pelaku usaha mikro.

Penyaluran KUR oleh Himbara telah mencapai Rp345 triliun ke 7,2 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia, program Mekaar pun mengalami kenaikan jumlah nasabah sejak pandemi COVID-19 menyerang.

Dia juga mengatakan, jumlah nasabah Mekaar sebelum pandemi hanya berjumlah 5,6 juta dan berdasarkan data per November 2022 telah berjumlah 12,7 juta.

Baca Juga: Cek Syarat Penerima Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta, Pelaku UMKM Dapat Prioritas

Sedangkan Makmur telah memberdayakan 43.079 petani di seluruh Indonesia dan terbukti berhasil meningkatkan 36 persen produktivitas dan 46 persen pendapatan.

"Hal ini juga menjadi komitmen kami untuk mendorong para pelaku usaha mikro bisa naik kelas. Penguatan terhadap sektor ini akan sangat besar dampaknya bagi perekonomian Indonesia secara umum," ujarnya.



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x