Kompas TV cerita ramadan panduan

Mengenal Hisab dan Rukyatul Hilal, Dua Metode Penentuan Awal Ramadan dalam Sidang Isbat Kemenag

Kompas.tv - 1 April 2022, 06:40 WIB
mengenal-hisab-dan-rukyatul-hilal-dua-metode-penentuan-awal-ramadan-dalam-sidang-isbat-kemenag
Kapan awal Ramadan 2022? Peneliti BRIN memprediksi 1 Ramadan akan jatuh pada 3 April 2022, berbeda dengan Muhammadiyah. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

Misalnya, kalau untuk Ramadan, maka rukyatul hilal atau pengamatan dalam proses melihat hilal itu akan terjadi di akhir bulan.

Umumnya, metode Rukyat digunakan guna menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadan, dan Syawal.

Dalam melakukan pemantauan, Kemenag bekerja sama dengan organisasi masyarakat Islam, pakar BMKG, pakar Lapan, dan pondok pesantren yang telah melakukan penghitungan di wilayahnya.

Penghitungan tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat".

Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.

Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.

Baca Juga: Ada Potensi Perbedaan Penetapan Awal Puasa di Ramadan 1443 H, PBNU: Bukan Masalah Besar

Potensi perbedaan awal Ramadan 2022

Awal Ramadan 2022 disebut berpotensi berbeda antara Muhammadiyah dan Kemenag

Perbedaan itu misalnya, Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah mengeluarkan maklumat awal puasa mulai Sabtu, 2 April 2022.

Sedangkan, prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi 1 April 2022 hilal kemungkinan tidak akan terlihat.

Profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin menyatakan sangat mungkin Sidang Isbat Kemnag akan memutuskan 1 Ramadan 1443 jatuh pada 3 April 2022.

Hal tersebut sebagaimana kebijakan Kemenag yang mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Sejak awal 2022, Kemenag mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Dengan kriteria baru MABIMS, pada 1 April posisi bulan tidak mungkin teramati.

Thomas mengatakan, awal Ramadan 2022 tidak mungkin jatuh pada 1 April 2022 mengingat hilal terlalu rendah untuk diamati. 

“Umumnya di wilayah Indonesia, tinggi bulan kurang dari dua derajat. Itu artinya rukyatul hilal (pengamatan) hilal pada saat maghrib 1 April berpotensi tidak terlihat. Sehingga berdasarkan rukyat, 1 Ramadan 1443 kemungkinan besar pada 3 April 2022” ujar Thomas dikutip dari lapan.go.id, Jumat (25/3/2022).




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x