JAKARTA, KOMPAS.TV - Lebaran atau Hari Raya Idulfitri tidak dapat dilepaskan dari tradisi masing-masing daerah di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Masing-masing wilayah memiliki tradisinya sendiri-sendiri yang unik.
Misalnya di Lombok ada Perang Topat, di Bali ada Ngejot, di Riau ada Batobo, sampai di Aceh ada Meugang. Berikut ulasannya, dikutip dari indonesiabaik.id, Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga: Tak Ingin Kue Basah Cepat Basi saat Lebaran? Ini Tips Menyimpannya
Perang Topat adalah tradisi yang dilakukan masyarakat Lombok, enam hari setelah Lebaran. Meski namanya perang, tradisi ini bukanlah perselisihan, melainkan melambangkan perang antara umat beragama di Lombok.
Pulau Dewata yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu juga tetap memiliki tradisi bagi para Muslim. Mereka merayakan Lebaran dengan tradisi Ngejot.
Ngejot adalah tradisi berbagi makanan, minuman, hingga buah-buahan kepada tetangga sekitar rumah. Tradisi ini merepresentasikan rasa syukur kepada orang-orang sekitar.
Sementara itu, di Yogyakarta ada tradisi Grebeg Syawal. Grebeg Syawal adalah tradisi yang dilakukan pada tanggal 1 Syawal dengan mengarak gunungan yang dibuat dari berbagai hasil bumi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Baca Juga: Anti Gagal, 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan saat Membuat Ketupat Tahan Lama untuk Lebaran
Ngadongkapkeun adalah tradisi dari Banten yang dilakukan sebagai ungkapan syukur. Tradisi ini dilakukan pada hari pertama puasa, hari terakhir puasa, setelah salat Idulfitri, dan setelah ziarah kubur.
Bakar Gunung Api atau Ronjok Sayak merupakan tradisi masyarakat Bengkulu yang dilakukan pada malam takbiran atau malam ke-27 Ramadan. Tradisi ini dilakukan dengan membakar batok kelapa yang ditumpuk ke atas.
Bergeser ke Bangka, ada tradisi bernama Badulang yang dilakukan setelah salat Id. Bedulang dilakukan salam-salaman lalu makan bersama di halaman masjid.
Baca Juga: Daftar Gerbang Tol yang Rawan Macet Saat Mudik, Catat ya Ada di 23 Titik
Tradisi Lebaran di Riau bernama Batobo. Batobo adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut para perantau yang kembali ke Riau.Tradisi ini menjadi wadah silaturahmi antara perantau dan keluarga di kampung.
Meugang atau Makmeugang merupakan tradisi menyembelih sapi atau kambing di Aceh. Tradisi ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, yakni saat Lebaran Idulfitri, Idul Adha, dan Ramadan.
Sumber : indonesiabaik.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.