Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Jokowi: Bonus Demografi RI Cuma Sekali, Harus Dimanfaatkan agar Tak Gagal Jadi Negara Maju

Kompas.tv - 7 November 2023, 15:53 WIB
jokowi-bonus-demografi-ri-cuma-sekali-harus-dimanfaatkan-agar-tak-gagal-jadi-negara-maju
Presiden Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia punya kesempatan menjadi negara maju pada 2045 dengan memanfaatkan bonus demografi.

Yaitu kondisi di mana jumlah penduduk yang berusia produktif jauh lebih banyak dari penduduk yang tak produktif. 

Menurut Jokowi, RI akan mengalami bonus demografi pada era 2030-an.

Jika gagal memanfaatkan peluang itu, Indonesia bisa gagal jadi negara maju karena bonus demografi hanya terjadi 1 kali di sebuah peradaban. 

"Memang kita diberikan peluang karena bonus demografi tahun ‘30-an, 2030-an itu memang biasanya dalam sebuah peradaban negara itu diberi kesempatannya satu kali, tinggal kita bisa melaksanakan, melakukan lompatan atau tidak, dan kuncinya betul, Pak Chriswanto  (Ketua Umum DPP LDII) tadi, adalah di pembangunan sumber daya manusia," kata Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), di Jakarta, Selasa (7/11/2023). 

Baca Juga: Kala Jokowi Tertawa saat Tanya Jawab Soal IKN dengan Peserta Rakernas LDII

"Jadi LDII sudah betul, tadi yang disampaikan oleh Pak Chris tadi betul, kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, sehingga terbentuk sebuah karakter manusia yang betul-betul Indonesia," tambahnya. 

Jokowi kemudian mencontohkan apa yang terjadi pada sejumlah negara di Amerika Selatan.

Mereka sudah menjadi negara berkembang sejak tahin 1970an, tapi mereka gagal memanfaatkan bonus demografi.

Sehingga sampai sekarang mereka masih menjadi negara berkembang, bahkan ada yang turun menjadi negara miskin.

Jokowi tidak ingin hal itu terjadi di Indonesia. 

Baca Juga: Usai Bicara Kepemimpinan yang Kuat di Acara LDII, Jokowi Sebut Nama Prabowo

"Di Amerika Latin, banyak negara gagal melompat menjadi negara maju. Tahun ‘50-an, tahun ‘60-an, tahun ‘70-an mereka sudah menjadi negara berkembang, tetapi sampai sekarang mereka juga tetap hanya menjadi negara berkembang, malah ada yang jatuh menjadi negara miskin," ujar Jokowi. 

Selan itu, Jokowi menilai sosok pemimpin menjadi faktor penting lainnya yang bisa mendorong Indonesia jadi negara maju.

Ia menyebut Pilpres 2024, 2029, dan 2034 jadi momentum yang menentukan, apakah RI akan jadi negara maju atau tetap jadi negara berkembang. 

"Oleh sebab itu, sering saya sampaikan 2024, 2029, 2034 ini adalah momentum yang sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak. Sehingga dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat, persatuan yang kuat, kekompakan yang kuat. Tanpa itu, sekali lagi, tantangan yang kita hadapi tidak mudah," tuturnya. 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x