Kompas TV ekonomi perbankan

BRI Cuan Rp15,98 T Per Akhir Maret 2024, Ternyata Ditopang Dua Sektor Ini

Kompas.tv - 26 April 2024, 15:00 WIB
bri-cuan-rp15-98-t-per-akhir-maret-2024-ternyata-ditopang-dua-sektor-ini
Dirut BRI Sunarso. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024 atau selama periode Januari-Maret 2024. (Sumber: BRI)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024 atau selama periode Januari-Maret 2024. 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perolehan laba bersih itu ditopang oleh penyaluran kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year. 

Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.

“BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB dikisaran 61%,” kata Sunarso dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Kamis (25/4).

Baca Juga: Tiga Bulan Pertama Tahun 2024, BCA Sudah Kantongi Laba Bersih Rp12,9

Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif. Mulai dari segmen mikro tercatat tumbuh 10,51% yoy menjadi Rp622,61 triliun dan segmen konsumer tumbuh 11,62% yoy menjadi Rp193,96 triliun.

Kemudian segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06% yoy menjadi Rp272,85 triliun dan segmen korporasi tumbuh 15,10% yoy menjadi Rp219,24 triliun.

Sunarso menegaskan, BRI tetap mampu menjaga kualitas penyaluran kredit. Hingga akhir Triwulan I 2024, tercatat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali dikisaran 3,11%.

“Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, NPL di kisaran 3% tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI mampu menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management yang prudent,” ujar Sunarso.

Dari sisi liabilitas, perseroan mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80% yoy hingga akhir Maret 2024. 

Baca Juga: Jika BI Rate Naik dalam Waktu Dekat, Bos BCA Tak Mau Buru-Buru Naikkan Bunga Simpanan dan Kredit



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x