Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Insentif Mobil Hibrida Masih Dikaji, Jokowi: Pelan-Pelan Ini Baru Mulai

Kompas.tv - 4 Mei 2024, 06:30 WIB
insentif-mobil-hibrida-masih-dikaji-jokowi-pelan-pelan-ini-baru-mulai
Presiden Jokowi saat mencoba interior Kijang Innocva Zenix Hybrid di IIMS 2023 (16/2/2023). Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ternyata sempat meminta Toyota Indonesia untuk mempertahankan nama Kijang di salah satu produknya. Menurut Jokowi, nama Kijang punya makna khusus yang menandakan kerja sama Toyota dengan Indonesia. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Insentif untuk mobil listrik berteknologi hybrid masih dalam proses kajian di pemerintah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, wacana pemberian insentif mobil hybrid atau hibrida masih dalam proses diskusi di Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian. 

Jokowi belum bisa memastikan kapan rumusan insentif mobil hibrida dari pemerintah diberlakukan.

Namun, kemajuan kendaraan listrik di tanah air terus didorong, termasuk kerja sama dalam alih teknologi. 

"Belum, masih dibicarakan dengan Menteri ekonomi dan Menteri Perindustrian," ujar Presiden usai meninjau pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jumat (3/5/2024).

Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah terus mendorong kemajuan industri kendaraan listrik.

Mulai dari merangkul investor membuat pabrik kendaraan listrik di tanah air, pembangunan pabrik baterai dalam negeri untuk pasokan di dalam maupun di luar negeri, hingga alih teknologi untuk meningkatkan SDM. 

Baca Juga: Perdana, Toyota Ekspor Yaris Cross Hybrid ke 25 Negara, Menperin Minta ke Pasar Australia Juga

Jokowi menilai, proses alih teknologi kendaraan listrik mulai dilakukan secara bertahap, seiring pembangunan pabrik baterai dan produksi kendaraan listrik di tanah air. 

"Tadi saya lihat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di mobil listrik sudah di atas 40 persen. Bagus tapi ini kita masih pelan-pelan. Ini kan baru mulai, jangka menengah, jangka panjang. Jangan minta segera langsung 80 atau 70 persen, enggak. Tapi ini sudah dimulai," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan, pada Juni 2024, akan ada penambahan pabrik kendaraan listrik yang berproduksi di Indonesia. 

Dalam catatannya saat ini sudah 59 pabrikan kendaraan listrik roda dua di Indonesia.

Sedangkan mobil listrik sudah terbangun lima pabrik dan akan bertambah satu di hingga akhir 2024.

Kemudian produksi kendaraan listrik lain, seperti truk dan bus masing-masing satu pabrik. 

Sejauh ini produksi sepeda motor listrik sudah mencapai 1,6 juta unit per tahun.

Dari jumlah tersebut sebanyak 100 unit hasil produksi dalam negeri. 

Baca Juga: Jajal Kencangnya Porsche Panamera 4 E-Hybrid di Sirkuit Mandalika

Jumlah produksi dalam negeri dipastikan bakal bertambah jika seluruh kendaraan listrik roda dua diproduksi di Indonesia. 

Hal tersebut juga akan berbarengan dengan peningkatan SDM dan alih teknologi kendaraan listrik.

"Nanti jika industri baterai listriknya jadi, pabrik mobil listrik, motor listrik, bus listrik jadi, segera ekosistem akan terbentuk. Ini daya saing yang ingin kita tunjukkan bahwa kita siap untuk berkompetisi di arena global," ujar Jokowi. 


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x