Kompas TV entertainment selebriti

Maura Magnalia Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kompas.tv - 25 Januari 2022, 13:20 WIB
maura-magnalia-meninggal-karena-serangan-jantung-kenali-gejala-dan-penyebabnya
Putri Nurul Arifin, Maura Magnalia meninggal dunia karena serangan jantung. Kenali gejala dan penyebabnya. (Sumber: Instagram)
Penulis : Dian Nita | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Nurul Arifin mengatakan bahwa putrinya, Maura Maganalia Madyaratri meninggal dunia karena serangan jantung.

Maura Magnalia meninggal secara mendadak dan ditemukan oleh asisten rumah tangganya pada pukul 04.30 WIB Selasa (25/1/2022).

"Mendadak (meninggalnya), jantung, Mas," ujar Nurul Arifin, seperti dilansir dari Tribunnews.

Ia seakan tak menyangka putrinya mengembuskan napas terakhir di usia 28 tahun. Pasalnya, Nurul selama ini tidak melihat ada yang bermasalah dengan jantung anaknya.

Namun, kepada Nurul, Maura memang sempat mengeluh sakit. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai penyakit yang dideritanya.

"Belum, cuma dia suka kepikiran aja 'saya sakit' gitu lah," lanjut Nurul.

Baca Juga: Kronologi Putri Nurul Arifin Maura Magnalia Meninggal Diduga karena Serangan Jantung

Penyakit jantung masih menduduki peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia yang bisa menyerang kalangan muda maupun tua.

Bahkan menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat dengan prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1,5%.

Penyebab Penyakit Jantung

Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, serangan jantung terjadi ketika bagian dari otot jantung tidak mendapatkan cukup darah.

Apabila terjadi seperti itu, pengobatan untuk memulihkan aliran darah harus segera dilakukan. Jika tidak, maka kerusakan pada otot jantung akan semakin besar.

Penyakit arteri koroner (CAD) adalah salah satu penyebab utama serangan jantung yang mematikan.

Selain itu, kejang parah atau kontraksi mendadak dari arteri koroner dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung.

Dikutip dari MayoClinic, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mendapat serangan jantung. 

Baca Juga: Profil Maura Magnalia Madyaratri, Putri Nurul Arifin yang Meninggal di Usia 28 Tahun

Beberapa faktor penyebab risiko serangan jantung yakni:

  • Pria berusia 45 atau lebih tua dan wanita berusia 55 atau lebih tua

  • Perokok, termasuk perokok aktif maupun pasif.

  • Penderita tekanan darah tinggi, penyakit ini dapat merusak arteri yang mengarah ke jantung terlebih dengan komplikasi obesitas, kolesterol tinggi atau diabetes. 

  • Kadar kolesterol tinggi.

  • Obesitas dengan kadar kolesterol darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes.

  • Diabetes, kadar gula darah tubuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

  • Riwayat keluarga dengan serangan jantung.

  • Kurangnya aktivitas fisik.

  • Stres

  • Penggunaan obat-obatan terlarang.

  • Kondisi autoimun.

Gejala Serangan Jantung

Lalu, apa saja gejala serangan jantung? Berikut ini ada beberapa gejala umum serangan jantung yang harus dikenali. 

1. Nyeri dada dan merasa tidak nyaman

Sebagian besar serangan jantung diawali dengan ketidaknyamanan di bagian tengah atau kiri dada yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit atau yang hilang dan muncul kembali.

Ketidaknyamanan bisa terasa seperti rasa tertekan, seperti diremas, kepenuhan, atau rasa sakit.

2. Merasa lemah, pusing, atau pingsan

Biasanya gejalan serangan jantung itu juga ditandai dengan berkeringat dingin dan merasa nyeri di rahang, leher, atau punggung.

Nyeri atau rasa tidak nyaman itu juga dirasakan pada satu atau kedua lengan atau bahu.

3. Sesak napas dan lelah

Nyeri dada dalam gejala serangan jantung juga bisa dibarengi dengan sesak napas. Namun pada suatu kasus, sesak napas juga dapat terjadi sebelum nyeri dada.

Gejala lain dari serangan jantung yakni kelelahan yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan. Hal itu dibarengi dengan mual atau muntah.

 




Sumber : Kompas TV, CDC, Mayoclinic


BERITA LAINNYA



Close Ads x