Ray Sahetapy Bakal Dimakamkan di Tanah Kusir, Nunggu Anak Sulung Pulang dari AS

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktor legendaris Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (1/4/2025) pukul 21.04 WIB.

Jenazahnya saat ini disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, sebelum dimakamkan di Tanah Kusir pada Jumat (4/4/2025).

Menurut keterangan Charly Sahetapy, adik almarhum, prosesi pemakaman akan dilakukan setelah putra sulung Ray, Surya Sahetapy, pulang dari Amerika Serikat.

"Surya dijadwalkan sampai di Indonesia pada Kamis malam pukul 22.00 WIB, jadi pemakaman kemungkinan akan dilakukan Jumat," ujar Charly mengutip Kompas.com.

Baca Juga: Ifan Seventeen Akhirnya Buka Suara Alasan Ditunjuk Menjadi Dirut PFN: Ini Amanah Besar

Karangan Bunga dan Pelayat Mulai Berdatangan

Suasana rumah duka mulai dipenuhi pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada sang aktor.

Karangan bunga ucapan duka juga telah berdatangan, termasuk dari Komunitas Artis Peduli dan Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kemenbud RI, Ahmad Mahendra.

Di dalam ruangan, jenazah Ray Sahetapy terbaring dengan kain hijau menutupi tubuhnya, dikelilingi oleh keluarga terdekat.

Kabar duka ini awalnya dikonfirmasi oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui unggahan Instagram Story yang menyentuh hati.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Titip salam cinta dan kangen ke Kak Gisca, Dad,” tulis Surya, mengenang ayahnya.

Riwayat Kesehatan dan Warisan Karya

Ray Sahetapy diketahui memiliki riwayat stroke sebelum berpulang. Aktor yang telah berkarya selama puluhan tahun ini meninggalkan empat anak, hasil pernikahannya dengan Dewi Yull, yaitu Panji Surya, Gizca Puteri Agustina, Rama Putra, dan Mohammad Raya Sahetapy.

Baca Juga: Suasana Rumah Duka Ray Sahetapy di RSPAD Gatot Subroto, Pelayat Mulai Berdatangan

Sepanjang hidupnya, Ray Sahetapy dikenal sebagai aktor berbakat dengan segudang peran ikonik. Dari layar lebar hingga panggung teater, ia telah meninggalkan jejak mendalam dalam dunia seni peran Indonesia.

Kepergiannya tentu menjadi kehilangan besar bagi industri perfilman. Namun, karya-karyanya akan selalu dikenang oleh generasi mendatang.