Kompas TV internasional kompas dunia

Situs Arkeologi Salah Satu Masjid Tertua Ditemukan Di Tiberias, Dibangun oleh Shurahbil ibn Hasana

Kompas.tv - 24 Januari 2021, 05:13 WIB
situs-arkeologi-salah-satu-masjid-tertua-ditemukan-di-tiberias-dibangun-oleh-shurahbil-ibn-hasana
Tampak atas dari situs arkeologi salah satu sisa masjid tertua dari masa awal Islam, yang secara ilmiah diduga dibangun oleh Shurahbil ibn Hasana, sahabat Rasulullah SAW dan salah satu komandan pasukan Khalid bin Walid pada Perang Yarmouk. (Sumber: Rafael Langier Goncalves)
Penulis : Edwin Shri Bimo

Sebelum Cytryn-Silverman mulai meneliti situs itu 11 tahun lalu, ilmuwan meyakini struktur di pusat situs itu adalah pasar kuno dari jaman Bizantium.

Namun setelah meneliti lebih jauh, Cytryn menemukan struktur yang lebih tua berasal dari abad 8 masehi, sebuah masjid di masa-masa awal Islam.

Tim arkeolog kemudian menemukan serangkaian temuan mengejutkan, karena dibawah struktur masjid abad ke 8 masehi itu ditemukan lagi lapisan struktur lebih tua yang diidentifikasi secara ilmiah berasal dari abad ke 7 masehi.

Jajaran peneliti mulai menyadari pada masa apa masjid itu berfungsi, setelah meneliti berbagai artifak yang ditemukan dii lapisan yang berada dibawah lantai fondasi.

Disana ditemukan berbagai macam koin dan serpihan gerabah dari masa Shurahbil ibn Hasana.

Baca Juga: Haji 2019 - Museum Sahabat Nabi di Makkah Mulai Dipadati Jamaah Haji

Situs arkeologi Masjid Shurahbil ibn Hasana di bawah kiri. Tampak atas dari situs arkeologi salah satu sisa masjid tertua dari masa awal Islam, yang secara ilmiah diduga dibangun oleh Shurahbil ibn Hasana, sahabat Rasulullah SAW dan salah satu komandan pasukan Khalid bin Walid pada Perang Yarmouk. (Sumber: David Silverman and Yuval Nadel)

Cytryn-Silverman mengatakan, tanah yang digunakan sebagai lapisan bawah fondasi dibawa dari tempat lain, dan berdasarkan diskusi dengan seorang pakar arkeologi Yaman, Cytryn “menerima dukungan atas teorinya bahwa teknologi konstruksi yang digunakan pada masjid yang dia teliti bersifat sederhana dan pragmatis dan tampaknya datang dari masa awal penaklukan Islam di wilayah Syam pada abad 7 masehi.

Teknologi bangunan (di lapisan fondasi itu) diperkirakan berasal dari wilayah peninsula Arab.

Cytryn memperkirakan ukuran masjid kuno yang dia temukan adalah 22 meter x 49 meter, berbentuk segi empat tidak utuh dengan halaman yang belum bisa dipastikan luasnya namun lebih kecil ukurannya dibanding masjid yang dibangun di abad 8 dan terletak diatasnya, diperkirakan berasal dari tahun 720 – 740 masehi dan berukuran 78 meter x 90 meter.

Baca Juga: Yordania Tegaskan Bakal Jaga Masjid Al-Aqsa dari Pemaksaan Israel

Tiberias, atau Tabariyya adalah kota yang sangat penting bagi perkembangan Islam. Setelah ditaklukkan oleh pasukan Islam awal, wilayah itu menjadi ibukota Jund al-Urdunn, sebuah distrik militer Yordania pada masa awal Islam.

Cytryn-Silverman mengatakan, pada masa tersebut, kota itu adalah pusat ekonomi dan politik.

Pernah berdiri pada masa yang sama; masjid, gereja dan sinagog berdiri berdampingan dan aktif di sebuah kota penting dibawah  kekuasaan Islam, di tepi danau Tiberias.

“Ini adalah wilayah yang multi-agama, serta merupakan simbol sangat penting dari hidup berdampingan,” tutur Cytryn-Silverman.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x