Wajar banyak warga Afghanistan yang ingin segera pergi dari negara usai Taliban kembali berkuasa.
Trauma di masa lalu dengan kekejaman yang dilakukan Taliban membuat banyak orang yang tak ingin kembali merasakan hal tersebut.
Baca Juga: Menengok Kantor Perwakilan Taliban di Qatar yang Dapat Menentukan Masa Depan Afghanistan
Setelah kembali berkuasa kali ini, Taliban pun disebut masih melakukan berbagai kekerasan dengan memburu tokoh-tokoh pemerintah dan masyarakat sipil.
Namun, Balkhi membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa mereka tak pernah melakukan eksekusi kepada pihak yang bukan anggota Taliban.
Ia menegaskan, bahwa Taliban selalu memberi hukuman kepada kelompoknya sendiri terlebih dahulu agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
"Prioritas utama kami adalah disiplin dalam jajaran kami sendiri, dan tidak menegakkan hukum pada orang lain tetapi menegakkannya pada diri kami sendiri terlebih dahulu dan kemudian memberikannya contoh untuk diikuti oleh masyarakat lainnya."
"Jadi kami yang pertama dan anggota kami. Jika mereka terlibat dalam hal-hal seperti itu, (mereka) akan menjadi yang pertama diadili," tegasnya.
Terakhir, Balkhi juga berkomentar mengenai tuduhan teroris yang diarahkan kepada Taliban.
Baca Juga: Indonesia di Tengah Afghanistan dan Taliban, Tetap Jalin Hubungan Bilateral?
Balkhi mengatakan bahwa ia percaya banyak orang yang tidak menganggap kelompoknya sebagai teroris.
"Saya tidak berpikir orang percaya kami adalah teroris," jawabnya.
"Saya pikir itu hanya "perang melawan teror", itu istilah yang diciptakan oleh Amerika Serikat dan siapa pun (yang tidak) berada di garis, diberi label teroris," pungkasnya.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.