Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kesaksian Wakil Dewan Kota Bucha: Tentara Rusia Kirim Ransum ke Rubanah, Lalu Melempar Granat

Kompas.tv - 7 April 2022, 00:12 WIB
kesaksian-wakil-dewan-kota-bucha-tentara-rusia-kirim-ransum-ke-rubanah-lalu-melempar-granat
Situasi salah satu kuburan massal di Bucha, pinggiran Kiev, Ukraina, Senin (4/4/2022). Pasukan Rusia diduga mengeksekusi warga sipil selama menduduki daerah itu. (Sumber: Rodrigo Abd/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

KIEV, KOMPAS.TV - Penemuan bekas pembantaian puluhan orang di Bucha, daerah pinggiran Kiev, Ukraina menjadi sorotan dunia internasional belakangan ini.

Otoritas Ukraina menuduh pasukan Rusia membantai warga sipil di sana.

Namun pihak Moskow membantah tentaranya melakukan pembantaian itu.

Bantahan itu tak terhindar dari bukti-bukti yang bermunculan menunjukkan pembantaian terjadi ketika tentara Rusia menduduki daerah tersebut.

Kesaksian warga Bucha pun memperkuat dugaan bahwa sederet eksekusi dilakukan pasukan Rusia.

Kateryna Ukraintseva, seorang wakil Dewan Kota Bucha menuturkan kesaksiannya mengenai hari-hari pendudukan pihak Rusia.

Ia menyebut Rusia menggelar eksekusi dengan menargetkan veteran perang Donbass.

Kateryna menyebut pasukan Rusia mulai menembus jantung Bucha mulai 4 Maret 2022.

Tadinya, tentara sekadar melintas untuk menuju Irpin.

Baca Juga: China Desak Penyelidikan atas Terbunuhnya Warga di Bucha: Tuduhan Harus Berdasarkan Fakta

Ketika pasukan Rusia mulai menduduki Bucha, tak ada perlawanan berarti dari pasukan Ukraina.

Pemerintah setempat dan pasukan pertahanan lekas meninggalkan tempat itu.

“Secara teknis, kami tak punya pasukan pertahanan teritorial (di Bucha), yang kami punya adalah orang-orang yang memutuskan bersatu. Orang-orang meminta senjata (ke pusat pendaftaran pasukan) lalu mempertahankan diri sendiri, tetapi mereka tidak tahu ke mana harus pergi,” kata Kateryna kepada Meduza.

Kateryna mengaku, warga mulai bersembunyi ke ruang bawah tanah (rubanah) usai daerah itu dihujani atileri.

Ia mengaku tinggal di sebuah gedung bersama beberapa orang lain selama pendudukan.

Pasalnya, gedung apartemennya rusak akibat serangan Rusia.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x