Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kesaksian Wakil Dewan Kota Bucha: Tentara Rusia Kirim Ransum ke Rubanah, Lalu Melempar Granat

Kompas.tv - 7 April 2022, 00:12 WIB
kesaksian-wakil-dewan-kota-bucha-tentara-rusia-kirim-ransum-ke-rubanah-lalu-melempar-granat
Situasi salah satu kuburan massal di Bucha, pinggiran Kiev, Ukraina, Senin (4/4/2022). Pasukan Rusia diduga mengeksekusi warga sipil selama menduduki daerah itu. (Sumber: Rodrigo Abd/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

“Kami membawa semua lansia dan anak-anak ke bawah tanah. Tinggal di rubanah dimulai sejak hari pertama perang. Kami membawa semua yang dibutuhkan, mengumpulkan air, dan membuat ruangan senyaman mungkin bagi kehidupan manusia,” lanjut Kateryna.

Kateryna menyebut pasukan Rusia menggelar operasi “pembersihan” di Bucha.

Mereka mengincar veteran perang Donbass, pertempuran melawan kelompok separatis di timur Ukraina yang meletus sejak 2014.

Meskipun demikian, ia juga mengaku mendengar adanya penembakan acak.

Ia menyebut pasukan Rusia betindak brutal di Bucha.

“Suatu ketika, tentara Rusia mengirim ransum kering mereka ke orang-orang di sebuah rubanah, lalu mereka melempar granat ke dalamnya. Itu terjadi. Namun saya tidak punya data mengenai korban dari cerita itu,” kata Kateryna.

“Dalam salah satu ‘operasi pembersihan’ mereka (Rusia), mereka takut pergi ke kegelapan rubanah di sebuah kompleks apartemen. Jadi mereka melempar granat ke dalam. Secara kebetulan, tidak ada yang tewas,” imbuhnya, mengisahkan insiden terpisah.

Baca Juga: Jerman Sebut Pembantaian Bucha Telah Berlangsung sejak 10 Maret saat Diduduki Pasukan Rusia

Kateryna menyebut pasukan Rusia gencar merazia rumah-rumah warga untuk mencari veteran perang Donbass.

Sebagian warga bahkan rela menyerahkan tetangga sendiri kepada tentara Rusia.

Tetapi ia menegaskan tidak semua tentara Rusia bertindak brutal.

Pasukan Rusia dari unit yang berbeda-beda menunjukkan sikap yang berbeda pula.

Unit yang diterjunkan ke tengah kota bahkan merawat warga setempat dan menyumbangkan bahan bakar ke rumah sakit.

Kateryna mengaku warga kekurangan makanan, obat-obatan, serta tanpa listrik selama diduduki pihak Rusia.

Ia menduga terdapat warga yang mati bukan karena dieksekusi, tetapi karena kekurangan makanan.

“Ketika seseorang mati dalam bombardir musuh, itu bisa dimengerti karena itu perang. Namun, ketika warga sipil mati karena mereka tidak punya makanan, air, atau obat-obatan, itu berbeda. Bahkan perang punya aturan sendiri,” katanya.

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina ‘Rekayasa’ Pembantaian Bucha, Setelah Pemeriksaan Fakta, Klaim Moskow Terbantah



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x