Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Jepang Murka Ukraina Sejajarkan Kaisar Hirohito dengan Adolf Hitler dan Mussolini, ini Tindakan Kiev

Kompas.tv - 25 April 2022, 20:19 WIB
jepang-murka-ukraina-sejajarkan-kaisar-hirohito-dengan-adolf-hitler-dan-mussolini-ini-tindakan-kiev
Pemerintah Ukraina meminta maaf dan menghapus foto Kaisar Jepang Hirohito pada masa perang dari video yang memperlihatkan dirinya bersama Adolf Hitler dan Benito Mussolini, menyusul protes keras Jepang atas video tersebut, kata para pejabat Jepang, Senin, (25/4/2022) (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

TOKYO, KOMPAS.TV — Pemerintah Ukraina meminta maaf dan menghapus foto Kaisar Jepang Hirohito pada masa perang dari video yang memperlihatkan sang kaisar  bersama Adolf Hitler dan Benito Mussolini.

Permintaan maaf itu  menyusul protes keras Jepang atas video tersebut, kata para pejabat Jepang, Senin, (25/4/2022) seperti laporan Associated Press.

Jepang akan terus mendukung Ukraina melawan serangan Rusia meskipun penggambaran Hirohito "sama sekali tidak pantas", kata Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihiko Isozaki.

Video tersebut, yang diposting oleh pemerintah Ukraina di Twitter tanggal1 April, mengkritik serangan Rusia sebagai “rasisme.” Di bawah foto-foto ketiga pemimpin era Perang Dunia II itu terdapat tulisan “Fasisme dan Nazisme dikalahkan pada 1945.”

Jepang berperang dalam Perang Dunia II atas nama Hirohito, yang dipuja sebagai dewa sampai ia melepaskan keilahiannya setelah kekalahan Jepang.

Evaluasi historis tentang perannya dalam perang tetap kontroversial dan Hirohito dikenal secara anumerta di Jepang sebagai Kaisar Showa.

"Menggambarkan Hitler, Mussolini dan Kaisar Showa dalam konteks yang sama sungguh tidak pantas," kata Isozaki kepada wartawan. “Itu sangat disesalkan.”

Isozaki mengatakan Jepang mengajukan protes dan menuntut penghapusan foto kaisar Hirohito, yang kemudian ditindaklanjuti Ukraina.

"Permintaan maaf kami yang tulus kepada Jepang karena membuat kesalahan ini," tulis pemerintah Ukraina di Twitter, Minggu. “Kami tidak punya niat untuk menyinggung orang-orang Jepang yang ramah.”

Baca Juga: Uni Eropa Minta Indonesia Gunakan Presidensi G20 untuk Tekan Rusia Hentikan Perang terhadap Ukraina

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Pemerintah Ukraina meminta maaf dan menghapus foto Kaisar Jepang Hirohito pada masa perang dari video yang memperlihatkan dirinya bersama Adolf Hitler dan Benito Mussolini, menyusul protes keras Jepang atas video tersebut, kata para pejabat Jepang, Senin, (25/4/2022) (Sumber: Rodrigo Reyes Marin/Pool Photo via AP)

Duta Besar Ukraina untuk Jepang Sergiy Korsunsky juga meminta maaf dalam cuitannya di Twitter hari Senin, mengatakan pembuat video tidak memiliki pemahaman tentang sejarah.

Putra kaisar Hirohito, yaitu mantan Kaisar Akihito, mengabdikan pemerintahannya untuk menebus dampak perang di dalam dan di luar Jepang.

Video tersebut sudah diganti dengan video tanpa foto Hirohito, tetapi banyak orang Jepang di media sosial terus mengkritik yang asli sebagai penghinaan, dan mengatakan Jepang harus berhenti mendukung Ukraina.

Yang lain mengatakan Hideki Tojo, perdana menteri masa perang Jepang yang kemudian dihukum karena kejahatan perang dan digantung, akan menjadi pilihan yang lebih baik daripada Hirohito untuk video tersebut.

Namun, beberapa pihak menyuarakan kekhawatiran bahwa permintaan Jepang agar video tersebut direvisi adalah penyensoran dan mengatakan konsesi Ukraina menjadi preseden buruk, yang akan mendorong kaum konservatif Jepang untuk lebih jauh menulis ulang sejarah masa perang Jepang.

Jepang khawatir serangan Rusia ke Ukraina dapat berdampak pada Asia Timur, di mana militer China tumbuh semakin kuat dan mengancam untuk mengintegrasikan Taiwan yang diklaim China secara paksa jika perlu.

Jepang mencoba memainkan peran yang lebih besar sebagai bagian dari Kelompok Tujuh negara industri dalam menanggapi invasi, bergabung dengan serangkaian sanksi terhadap Moskow dan memberikan dukungan untuk Ukraina sejalan dengan anggota lainnya.

Jepang menyediakan 300 juta dollar AS untuk Ukraina dan negara-negara tetangga yang menerima pengungsi Ukraina dan juga menerima ratusan pengungsi sejak invasi Rusia pada akhir Februari.



Sumber : Kompas TV/Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x