Kompas TV internasional kompas dunia

Gelombang Panas Eropa: Puluhan Ribu Hektare Lahan Terbakar, Korban Jiwa Berjatuhan

Kompas.tv - 19 Juli 2022, 16:21 WIB
gelombang-panas-eropa-puluhan-ribu-hektare-lahan-terbakar-korban-jiwa-berjatuhan
Ilustrasi. Kebakaran hutan akibat gelombang panas di daerah Ferreras de Abajo, barat laut Spanyol, Senin (18/7/2022). Gelombang panas yang melanda Eropa sejak pekan lalu menimbulkan kebakaran hebat yang melalap puluhan ribu hektare lahan di berbagai negara dan secara langsung menimbulkan korban jiwa. (Sumber: Emilio Fraile/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

Ini merupakan kali kedua kawasan barat daya Eropa diterjang gelombang panas dalam kurun beberapa pekan belakangan. Tim riset Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa (UE), pun memperingatkan bahwa 46 persen teritori UE terancam kekeringan.

Selain kekeringan, gelombang panas juga menimbulkan kebakaran hebat di Prancis, Yunani, Portugal, dan Spanyol. Serangkaian kebakaran besar telah melalap puluhan ribu hektare lahan.

Suhu ekstrem di Spanyol juga secara langsung menelan korban jiwa. Sejak pekan lalu, setidaknya ada empat orang yang meninggal dunia akibat gelombang panas di negara itu.

Seorang penggembala berusia 69 tahun di Provinsi Zamora, barat laut Spanyol, tewas akibat kebakaran. Di daerah yang sama, seorang pemadam kebakaran juga tewas pada Minggu (17/7).

Di ibu kota Madrid, seorang pekerja kantoran berusia 50-an dilaporkan tewas akibat gelombang panas.

Gelombang panas di Spanyol pun memicu puluhan titik kebakaran yang melalap hampir 30.000 hektare lahan.

Seorang petugas pemadam kebakaran menangis ketika menjalankan tugas di daerah Losacio, barat laut Spanyol, Minggu (17/7/2022). Gelombang panas di Spanyol sejak pekan lalu memicu puluhan titik kebakaran yang melalap hampir 30.000 hektare lahan.(Sumber: Emilio Fraile/Europa Press via AP)

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sendiri menegaskan bahwa jatuhnya korban jiwa dan kebakaran hebat yang melanda negaranya adalah bukti nyata bahaya krisis iklim.

“Saya ingin menyatakan sesuatu yang sangat jelas. Perubahan iklim membunuh: itu membunuh orang, sebagaimana yang telah kita lihat; itu juga membunuh ekosistem, biodiversitas, dan juga menghancurkan benda-benda yang disayangi masyarakat: rumah kita, tempat usaha kita, ternak kita,” kata Sanchez pada Senin (18/7).

Baca Juga: Terancam Musnah Tenggelam, Pemimpin Negara Kepulauan di Pasifik Nyatakan Keadaan Darurat Iklim

Tetangga Spanyol di Semenanjung Iberia, Portugal turut melaporkan korban jiwa dan terbakarnya lahan belasan ribu hektare akibat gelombang panas. Pekan lalu, suhu udara di Portugal memecahkan rekor tertinggi 47 derajat Celsius.

Pekan ini, Portugal telah menjinakkan sebagian besar kebakaran yang terjadi. Namun, berbagai titik kebakaran sudah menghancurkan 12.000-15.000 hektare lahan serta menewaskan dua orang dan melukai 60 lainnya.

Suhu udara di Portugal sendiri telah menurun sejak akhir pekan lalu. Namun, Institut Meteorologi Portugal (IPMA) memperingatkan bahwa risiko kebakaran hutan masih sanagt tinggi.

Di lain sisi, masih ada sembilan titik api yang kini sedang dihadapi pemadam kebkaran di Portugal. Lisbon menerjunkan lebih dari 1.000 petugas untuk memadamkan kebakaran yang tersisa.

Baca Juga: Jangan Hanya Menunggu Damkar, Ini Langkah Awal Jika Mengalami Kebakaran


 



Sumber : The Guardian



BERITA LAINNYA



Close Ads x