Kompas TV internasional kompas dunia

Hujan Muson di Pakistan Sebabkan Banjir dan Berbagai Bencana, Korban Jiwa Tembus 304 Orang

Kompas.tv - 24 Juli 2022, 08:53 WIB
hujan-muson-di-pakistan-sebabkan-banjir-dan-berbagai-bencana-korban-jiwa-tembus-304-orang
Ilustrasi. Sebuah mobil disetir melintasi banjir di Karachi, Pakistan, 11 Juli 2022. Per Sabtu (23/7/2022), korban jiwa akibat berbagai bencana terkait hujan muson di Pakistan selama lima pekan terkini menembus 304 orang. (Sumber: Fareed Khan/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Korban jiwa akibat berbagai bencana terkait hujan muson di Pakistan selama lima pekan, terkini menembus 304 orang per Sabtu (23/7/2022). Fenomena hujan muson di negara Asia Tengah tersebut telah terjadi sejak pertengahan Juni lalu.

Hujan lebat menyebabkan sungai-sungai meluap di berbagai wilayah Pakistan. Banjir bandang merusak jalan raya, jembatan, dan mengganggu arus lalu-lintas.

Selain itu, menurut laporan Associated Press, hampir 9.000 rumah warga sepenuhnya hancur atau mengalami kerusakan karena bencana terkait hujan muson.

Daerah yang terdampak hujan muson paling parah adalah Provinsi Baluchistan di barat daya Pakistan. Di provinsi ini, 99 orang tewas akibat insiden yang terkait hujan lebat serta banjir.

Baca Juga: Hujan Muson Lebat Sebabkan Bencana, 77 Orang Tewas dalam 3 Pekan di Pakistan

Provinsi Sindh, sekitar 700 kilometer di tenggara Baluchistan, mencatatkan 70 kematian akibat insiden terkait hujan muson.

Sementara itu, di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, perbatasan Afghanistan-Pakistan, tercatat 61 kematian. Sedangkan di Provinsi Punjab, timur Pakistan, otoritas terkait melaporkan 60 kematian.


Korban jiwa akibat bencana terkait hujan muson di Pakistan termasuk perempuan dan anak-anak. Selain 304 korban jiwa, setidaknya 284 orang mengalami luka-luka.

Setiap tahunnya, Pakistan dilanda muson tahunan yang menyebabkan berbagai bencana. Kebijakan Islamabad tentang antisipasi hujan muson pun dinilai buruk dan menuai berbagai kritikan.

Musim hujan di Pakistan sendiri umumnya berlangsung sejak Juli hingga September.

Pada Juni lalu, Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman mengaitkan pola baru hujan muson lebat di Pakistan belakangan ini dengan perubahan iklim. Di lain sisi, menurutnya, Pakistan mesti siap menghadapi lebih banyak banjir seiring mencairnya gletser di negara itu.

Baca Juga: Setelah Eropa, Gelombang Panas Diprediksi akan Hampiri China, Makin Intens karena Krisis Iklim

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x