Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kabar Gembira! Rusia Siap Lakukan Pembicaraan Negosiasi dengan Ukraina, tapi Ada Syaratnya

Kompas.tv - 26 Agustus 2022, 11:25 WIB
kabar-gembira-rusia-siap-lakukan-pembicaraan-negosiasi-dengan-ukraina-tapi-ada-syaratnya
Ketua Komite Duma untuk Urusan Luar Negeri, Leonid Slutsky menegaskan Rusia siap berbicara dengan Ukraina, asal negara itu mengumumkan mereka mau melakukannya. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pihak Rusia dilaporkan siap lakukan pembicaraan negosiasi kembali dengan Ukraina terkait perang di Ukraina.

Keadaan tersebut diungkapkan oleh Ketua Komite Duma (Majelis Rendah Rusia) untuk Urusan Luar Negeri, sekaligus anggota kelompok negosiasi, Leonid Slutsky.

Namun, Slutsky menegaskan pembicaraan negosiasi hanya akan dilakukan jika Ukraina mengumumkan kesiapannya untuk itu.

“Kami bisa melihat bahwa (Presiden Ukraina, Volodymyr) Zelenskyy tidak mood untuk pertemuan atau pembicaraan hari ini,” kata Slutsky, Kamis (25/8/2022) dilansir dari TASS.

Baca Juga: Waduh, Zelenskyy Sebut Eropa Nyaris Alami Bencana Kebocoran Radiasi Nuklir, Kenapa?

“Jika Ukraina mengumumkan siap melakukan pembicaraan di setiap level, dalam setiap format, maka kita akan bicara dan berekasi. Sejauh ini tidak ada yang terjadi,” ujarnya.


 

Pada Mei lalu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa proses negosiasi Rusia dan Ukraina berlangsung tanpa momentum.

Ia menekankan bahwa Kiev selalu mengubah posisinya setiap hari.

Peskov juga mencatat bahwa posisi Ukraina yang tak konsisten, tidak memberikan keyakinan bahwa proses negosiasi efektif.

Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Putin menegaskan bahwa serangan itu adalah operasi militer khusus, karena mersepons permintaan dari pemberontak pro-Rusia di Donbas.

Ia juga menegaskan bahwa Rusia tak berencana menduduki wilayah Ukraina, dan mengungkapkan bahwa operasi itu bertujuan melakukan denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Baca Juga: Zelenskyy Janjikan Perlawanan ke Rusia Tak Berhenti, PM Inggris: Putin Gagal karena Tekad Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia menyakinkan bahwa pasukan Rusia tak menargetkan warga sipil dan fasilitas sipil Ukraina.

Namun, pihak Ukraina dan sejumlah kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) menegaskan Rusia melakukan sejumlah kejahatan perang.

Mereka disebut telah membunuh dan menyerang sejumlah warga sipil serta menghancurkan sejumlah fasilitas sipil.

Meski begitu, Rusia berdalih penghancuran yang mereka lakukan hanya kepada fasilitas yang digunakan militer Ukraina.



Sumber : TASS



BERITA LAINNYA



Close Ads x