Kompas TV internasional kompas dunia

Dokter Inggris Kembali Mogok Kerja Tuntut Kenaikan Upah, 250 Ribu Pasien Terancam Tertunda Diperiksa

Kompas.tv - 11 April 2023, 20:49 WIB
dokter-inggris-kembali-mogok-kerja-tuntut-kenaikan-upah-250-ribu-pasien-terancam-tertunda-diperiksa
Para dokter yang bekerja di layanan kesehatan publik Inggris kembali meluncurkan mogok kerja yang dianggap sebagai yang paling mengganggu dalam sejarahnya mulai hari Selasa (11/4/2023), dalam perselisihan mengenai gaji dan kondisi kerja. (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV - Para dokter yang bekerja di layanan kesehatan publik Inggris kembali meluncurkan mogok kerja, Selasa (11/4/2023). Mogok kerja ini dianggap sebagai yang paling mengganggu dalam sejarahnya, dalam perselisihan mengenai gaji dan kondisi kerja dengan pemerintah Inggris.

Seperti yang dilaporkan oleh France24, mogok kerja selama empat hari yang dimulai pukul 7 pagi waktu London itu menyusul rentetan pemogokan staf sektor layanan publik dan swasta lainnya karena inflasi yang memicu krisis biaya hidup terburuk di Inggris dalam satu generasi.

Aksi mogok oleh dokter junior yang bekerja di layanan umum seperti NHS, atau dokter yang bukan spesialis senior tetapi mungkin memiliki pengalaman bertahun-tahun ini terjadi setelah pemogokan selama tiga hari bulan lalu dan beberapa pemogokan oleh perawat.

Aksi mogok ini kemungkinan adalah pemogokan yang paling serius dan dapat menyebabkan pembatalan ratusan ribu janji dengan pasien.

Para dokter ini menuntut kenaikan gaji sebesar 35 persen. Menurut mereka, kenaikan itu diperlukan untuk membantu mengatasi lebih dari satu dekade berkurangnya pendapatan mereka dalam nilai riil, yang artinya, gaji mereka kini tidak mampu menutup lonjakan harga.

Mereka juga berargumen, imbas pandemi yang ditambah dengan kekurangan staf memperbesar beban kerja secara masif, yang justru membahayakan pasien.

"Kami mengalami anjloknya nilai gaji yang besar dan kami mengisi lebih banyak kekosongan karena orang-orang pergi," kata dokter muda Katrina Forsyth. Ia menambahkan bahwa ia kadang-kadang menangis seusai sifnya berakhir.

"Semakin tidak aman bagi pasien," katanya setelah menyelesaikan sif malam di UGD St. Thomas Hospital di London.

Baca Juga: Dokter Junior di Inggris Mogok Kerja, Lebih dari 175.000 Pasien Terlantar Pekan Ini

Para dokter yang bekerja di layanan kesehatan publik Inggris kembali meluncurkan mogok kerja yang dianggap sebagai yang paling mengganggu dalam sejarahnya mulai hari Selasa (11/4/2023), dalam perselisihan mengenai gaji dan kondisi kerja. (Sumber: France24)

Pemerintah menyatakan tuntutan British Medical Association (BMA) atau Asosiasi Dokter Inggris tidak terjangkau, karena menteri mencoba meredam tuntutan upah di sektor publik di tengah pertumbuhan yang stagnan dan inflasi yang tinggi.

Setelah melambat selama tiga bulan berturut-turut, Indeks Harga Konsumen melonjak menjadi 10,4 persen bulan Februari, mendekati rekor tertinggi dalam 40 tahun dan lebih dari lima kali target yang ditetapkan oleh Bank of England.

"Saya berharap memulai negosiasi upah resmi dengan BMA bulan lalu, tetapi tuntutan kenaikan gaji sebesar 35 persen tidak wajar," kata Menteri Kesehatan Steve Barclay.

"Jika BMA bersedia untuk bergerak secara signifikan dari posisi ini dan membatalkan mogok kerja, kami dapat melanjutkan pembicaraan rahasia dan mencari jalan ke depan, seperti yang telah kami lakukan dengan serikat pekerja lainnya."

Barclay mencapai kesepakatan bulan lalu dengan serikat pekerja yang mewakili berbagai tenaga kesehatan, termasuk perawat, untuk menaikkan gaji sebesar lima persen. Anggota serikat sedang mempertimbangkan untuk menerima kesepakatan tersebut atau tidak.

Namun, kesepakatan itu tidak mencakup dokter junior, yang merupakan sekitar setengah dari total dokter NHS menurut data resmi.

Baca Juga: Jangan Sakit Dulu di Inggris, 15.000 Nakes UGD dan Ambulans Mogok Kerja Tuntut Upah Manusiawi

Para dokter yang bekerja di layanan kesehatan publik Inggris kembali meluncurkan mogok kerja yang dianggap sebagai yang paling mengganggu dalam sejarahnya mulai hari Selasa (11/4/2023), dalam perselisihan mengenai gaji dan kondisi kerja. (Sumber: Northern Times UK)

Aksi mogok terbaru ini akan menambah "tekanan besar" pada pelayanan, kata Direktur Medis NHS Inggris, Stephen Powis. "Ini adalah serangkaian aksi industri yang signifikan yang akan menyebabkan gangguan besar," katanya kepada BBC Radio.

Mogok ini memengaruhi NHS di Inggris, tetapi tidak di wilayah lain kerajaan tersebut seperti Skotlandia dan Wales.

Menurut NHS Confederation, yang mewakili sistem di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, hingga seperempat juta janji periksa pasien bisa tertunda.

Media Inggris melaporkan, dokter keluarga juga akan ditutup selama satu minggu, karena dokter umum dipanggil untuk menutup kekosongan akibat mogok kerja.

Powis mengatakan NHS "bekerja sangat keras" untuk memastikan layanan darurat terisi staf, tetapi perlindungan tersebut "rentan" dan "perawatan rutin akan terpengaruh".

Phil Sutcliffe, 75 tahun, dari selatan London, adalah salah satu dari mereka yang terpengaruh, dengan janji temu pemeriksaan kanker ditunda hingga bulan depan. Namun, ia bergabung dengan barisan pemogokan di Rumah Sakit St Thomas, yang diselenggarakan oleh BMA.

"Dokter ini melakukan pekerjaan yang fantastis dengan gaji yang sangat rendah, maka pemerintah harus duduk bersama dan mulai berbicara," katanya.


 

 




Sumber : France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x