Pembunuhan Beruntun di Nottingham Inggris Tewaskan 3 Orang, Pelaku Tabrak Pejalan Kaki

NOTTINGHAM, KOMPAS.TV - Tiga orang dilaporkan tewas diduga akibat dibunuh di jalanan Nottingham, Inggris Raya, Selasa (13/6/2023) subuh waktu setempat. Tersangka yang diyakini hendak kabur, mengebut dengan mobilnya, kemudian menabrak tiga pejalan kaki, satu dalam kondisi kritis.

Kepolisian Nottinghamshire mengumumkan telah menangkap seorang pria berusia 31 tahun atas sangkaan pembunuhan. Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih bekerja sama dengan petugas kontra-terorisme untuk menyelidiki kejadian ini.

"Ini adalah insiden tragis dan mengerikan yang merenggut nyawa tiga orang," kata Kepala Polisi Nottinghamshire Kate Meynell dikutip Associated Press.

Baca Juga: Pria Australia Dipenjara 9 Tahun Karena Pembunuhan Tahun 1988

Dua dari tiga korban tewas dikonfirmasi sebagai mahasiswa Universitas Nottingham. Pihak kampus pun membatalkan acara wisuda yang sedianya digelar pada sore hari sehubungan kejadian ini.

Polisi belum membeberkan bagaimana pembunuhan ini terjadi. Polisi sebatas menyampaikan bahwa pembunuhan pertama terjadi ketika hari masih subuh di jalanan dekat asrama mahasiswa dekat kampus Universitas Nottingham. Jenazah korban ketiga kemudian ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi pertama.

Lynn Haggitt, seorang saksi mata, menyebut mobil tersangka menabrak tiga pejalan kaki di trotoar ketika ia berangkat bekerja sekitar pukul 5.30 waktu setempat. Mobil van warna putih itu mengebut setelah muncul mobil polisi yang berjalan pelan tanpa menyalakan sirene.

"Dia langsung menabrak mereka, sama sekali tidak membelok. Seorang wanita terempas di trotoar, seorang pria terlempar ke udara, ada suara keras. Saya harap saya tidak pernah melihatnya, itu benar-benar menggetarkan saya," kata Haggitt.

Polisi menyebut pelaku kemudian menabrak seorang lagi di jalan yang sama. Ketiga korban tabrak mobil itu dirawat di rumah sakit, satu dalam kondisi kritis.

"Kami yakin tiga insiden ini terkait dan kami menahan seorang pria. Kami tetap membuka diri seiring penyelidikan terhadap situasi di sekitar insiden-insiden ini dan bekerja sama dengan Polisi Kontra-Terorisme untuk mencari fakta," kata Meynell.

Baca Juga: Mobilnya Tabrak Gerbang Kediaman Perdana Menteri Inggris, Seorang Pria Ditangkap