Kompas TV internasional kompas dunia

Kanselir Jerman Sebut Pemberontakan di Rusia Akibat Beri Kekuasaan Terlalu Besar ke Wagner: Bahaya!

Kompas.tv - 29 Juni 2023, 21:01 WIB
kanselir-jerman-sebut-pemberontakan-di-rusia-akibat-beri-kekuasaan-terlalu-besar-ke-wagner-bahaya
Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato dalam upacara HUT ke-25 Bank Sentral Eropa di Frankfurt, Jerman, Rabu, 24 Mei 2023. (Sumber: Kai Pfaffenbach/Pool via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

BRUSSEL, KOMPAS.TV – Upaya pemberontakan bersenjata yang dilancarkan perusahaan militer swasta Wagner di Rusia menunjukkan berbahayanya menyerahkan kekuasaan militer ke tangan swasta. Hal itu diungkapkan Kanselir Jerman Olaf Scholz di KTT Uni Eropa di Brussel, Belgia, Kamis (29/6/2023). 

Scholz menyebut, upaya pemberontakan bersenjata di Rusia itu merupakan buah pelajaran akibat memberikan kekuasaan terlalu besar ke perusahaan militer pimpinan Yevgeny Prigozhin.

“Tentu saja, apa yang terjadi di Rusia akan berperan (dalam KTT ini). Sangat jelas bahwa mengalihkan kekuatan militer ke tangan swasta, sangat tidak bertanggung jawab. Sangat berbahaya,” ujar Scholz.

Baca Juga: Kanselir Jerman Yakin Putin Melemah Usai Upaya Kudeta Wagner, tapi Tak Ingin Jatuhkan Rezimnya

Menurut Scholz, negara-negara Barat mengikuti dengan cermat insiden pemberontakan pada 24 Juni 2023 itu tanpa ikut campur dalam situasi itu. 

“Kami tidak membela satu pihak dalam insiden yang terjadi di Rusia,” lanjutnya. “Tujuan kami bukan untuk mengubah pemerintahan di Rusia, tujuan kami adalah Ukraina yang independen,” tekan Scholz, dikutip dari Tass, Kamis (29/6).

Pada Jumat (23/6) malam, pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin mengeklaim di saluran Telegram bahwa unit-unit militernya telah diserang, dan ia menyalahkan otoritas militer Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia mengecam klaim itu dan menyebutnya palsu. Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) meluncurkan penyelidikan kriminal atas seruan pemberontakan bersenjata Wagner. 

Polisi berjaga di depan poster dengan tulisan berbunyi Bergabung dengan Kami Wagner di sebuah jalan tol di luar St. Petersburg, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023. Pasukan keamanan Rusia merespons seruan pemberontakan bersenjata oleh pimpinan Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, dengan memerintahkan penangkapannya. (Sumber: AP Photo)

Dalam pidatonya di televisi nasional, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan aksi Kelompok Wagner sebagai pengkhianatan. 

Belakangan, pemimpin Belarus Alexander Lukashenko yang berkoordinasi dengan Putin, menggelar pembicaraan dengan Prigozhin. Hasilnya, Wagner mengerahkan personel militernya dan kembali ke kamp lapangan. FSB pun lalu mengumumkan bahwa tuntutan kasus kriminal Wagner ditutup.

Baca Juga: Jenderal Rusia yang Tahu Kudeta Wagner dan Orang Dekat Prigozhin Hilang, Spekulasi Bermunculan

Lukashenko menyebut bahwa ia telah mengusulkan Prigozhin menggunakan sebuah pangkalan militer Belarus yang terbengkalai sebagai kamp Wagner. Dia juga menjanjikan Prigozhin keamanan penuh, dan militer Wagner dapat pindah ke Belarus.


 


 



Sumber : Tass



BERITA LAINNYA



Close Ads x