MANIPUR, KOMPAS.TV - Para perempuan yang marah membakar rumah pria yang mengarak dua perempuan telanjang di Manipur, India.
Pembakaran rumah tersebut terekam dalam video yang diperlihatkan pada Jumat (21/7/2023).
Sebelumnya beredar video yang viral pada Rabu (19/7/2023), memperlihatkan dua perempuan telanjang yang diarak di jalanan yang diteriaki dan dihina.
Kedua perempuan yang jadi korban tersebut diduga berasal dari suku Kuki, sedangkan yang mengarak dan yang meneriaki berasal dari komunitas Meitei.
Baca Juga: 2 Perempuan India Diarak dan Diperkosa Ramai-Ramai, Belasan Ribu Warga Demo Tuntut Keadilan
Saat ini kedua suku tersebut memang telah bersitegang sehingga terjadinya kerusuhan etnis di Manipur selama berbulan-bulan dan telah menelan lebih dari 120 korban jiwa.
Video yang viral itu kemudian menimbulkan kecaman, dan sekitar empat orang telah ditangkap.
Dikutip dari South China Morning Post, tak lama setelah video itu beredar sekelompok aktivis wanita membakar rumah salah seorang pelaku pada Kamis (20/7/2023).
Sehari kemudian, kelompok aktivis perempuan lainnya juga menghancurkan dan membakar habis rumah pelaku kedua.
Para aktivis perempuan tersebut ternyata berasal dari komunitas perempuan Meitei.
Meski India secara umum masih tradisional, konservatif dan patriarki, namun Meitei memiliki sejarah aktivis perempuan.
Bagi suku Meitei, perempuan memiliki peranan yang lebih penting di masyarakat ketimbang di wilayah lain.
Viralnya video dua perempuan yang diarak tersebut juga menimbulkan demonstrasi besar-besaran yang dilakukan para perempuan.
Mereka meminta Kepala Menteri Negara Bagian Manipur untuk mengundurkan diri karena terlalu lambat bergerak.
“Apakah orang biasa bisa melakukan hal seperti ini? Bahkan kucing, anjing, hewan tak pernah melakukan aksi menjijikan seperti ini,” ujar salah satu demonstran.
“Ini bukanlah cara seharusnya manusia memperlakukan manusia lainnya,” tambahnya.
Mahkamah Agung pun memperingatkan pemerintahan Perdana Menteri Modi, bahwa jika tak mengambil tindakan, mereka yang akan melakukannya.
Kekerasan di Manipur sendiri terjadi setelah komunitas Kuki memprotes permintaan suku Meitei untuk kuota pekerjaan publik yang dicadangkan dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif.
Baca Juga: Elon Musk Ganti Logo Twitter: Selamat Tinggal Burung Biru
Pasalnya bagi komunitas Kuki hal itu memicu ketakutan lama bahwa suku Meitei mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini dicadangkan oleh kelompok suku.
Rumah dan gereja dibakar, dengan puluhan ribu orang mengungsi ke kamp yang dijalankan pemerintah.
Berdasarkan laporan ke Mahkamah Agung setempat pada Juni lalu, kelompok masyarakat sipil, Manipur Tribal Forum mengatakan banyak aksi kekerasan, termasuk pemerkosaan dan pemenggalan terjadi.
Namun, hingga saat ini belum diselidiki oleh otoritas negara bagian Manipur.
Sumber : South China Morning Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.