Kompas TV internasional kompas dunia

Masih Ingat Bayi Ajaib yang Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah? Begini Kondisinya Sekarang

Kompas.tv - 6 Agustus 2023, 15:56 WIB
masih-ingat-bayi-ajaib-yang-lahir-di-reruntuhan-gempa-suriah-begini-kondisinya-sekarang
Khalil al-Sawadi bermain dengan putri adopsinya, Afraa, di Jinderis, Suriah, pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Afraa lahir di bawah reruntuhan rumah keluarganya yang hancur akibat gempa besar yang menggguncang Turki dan Suriah, enam bulan lalu yang menewaskan kedua orang tua dan kakak-kakaknya. (Sumber: AP Photo/Ghaith Alsayed)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

JINDERIS, KOMPAS.TV - Bayi ajaib yang lahir di reruntuhan gempa Suriah pada Februari 2023 lalu kini dalam kondisi sehat, diasuh keluarga bibi yang kini menjadi orang tua angkatnya. Bayi perempuan yang dinamai Afraa itu terlihat sehat, bahkan doyan tersenyum, termasuk kepada orang asing.

Afraa lahir di Jinderis, utara Suriah, ketika gempa M7,8 mengguncang Suriah dan Turki pada 6 Februari 2023 silam. Ia sempat terjebak di reruntuhan selama 10 jam.

Reruntuhan bangunan menewaskan orang tua dan empat saudaranya. Ketika ditemukan petugas, tali pusar Afraa masih terhubung ke ibunya yang sudah meninggal dunia.

Afraa kemudian dirawat di rumah sakit. Petugas rumah sakit menamainya Aya yang berarti "tanda dari Tuhan".

Cerita lahirnya bayi itu pun menyita perhatian dunia. Banyak orang dari berbagai penjuru dunia menyatakan keinginan untuk mengadopsi bayi itu.

Baca Juga: RS Tempat Bayi Ajaib Gempa Suriah Didatangi Kelompok Bersenjata, Pukuli Direktur

Akan tetapi, hak asuh kemudian diberikan kepada bibinya dari jalur ayah. Keluarga bibinya kemudian menamainya Afraa untuk menghormati mendiang ibu kandungnya.

Keluarga angkat Afraa tinggal di sebuah apartemen di Jinderis. Namun, pada malam hari, Khalil Al-Sawadi sekeluarga bermalam di tenda. Pasalnya, anak-anaknya masih trauma dengan gempa yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di Turki dan Suriah.

"Gadis ini adalah anakku. Dia jelas sama dengan anakku," kata Al-Sawadi kepada Associated Press, Sabtu (5/8/2023).

Al-Sawadi mengaku akan menceritakan kisah kelahiran Afraa begitu anak itu tumbuh dewasa. Al-Sawadi ingin menceritakan bagimana Afraa ditemukan dan keluarganya meninggal dunia karena gempa.

Beberapa hari setelah Afraa lahir, ibu angkatnya melahirkan bayi perempuan. Ia kini menyusui dan merawat dua bayi perempuan.

"Afraa menghabiskan sebagian harinya untuk menyusu dan tidur," kata Al-Sawadi.


Al-Sawadi mengaku mendapat berbagai tawaran untuk tinggal di luar negeri. Namun, ia menolak karena ingin tetap tinggal di Suriah, tempat orang tua Afraa hidup dan mati.

Ayah kandung Afraa, Abdullah Turki Mleihan disebut berasal dari Desa Khsham di Provinsi Deir El-Zour, timur Suriah. Namun, pada 2014, Abdullah meninggalkan kampung halamannya karena diduduki ISIS.

"Kami sangat bahagia dengannya (Afraa), karena dia mengingatkan kami dengan orang tuanya dan saudara-saudarinya. Dia terlihat persis seperti ayahnya dan saudarinya, Nawara," kata Al-Sawadi.

Baca Juga: Kondisi Tragis Korban Selamat Gempa Suriah Bermunculan, Bertahan dalam Kondisi Beku tanpa Bantuan

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x