Kompas TV internasional kompas dunia

Swedia Tuduh Rusia Kompori Dunia Terkait Pembakaran Al-Qur'an: biar Kami Ditolak NATO

Kompas.tv - 6 Agustus 2023, 18:47 WIB
swedia-tuduh-rusia-kompori-dunia-terkait-pembakaran-al-qur-an-biar-kami-ditolak-nato
Unjuk rasa di Baghdad yang mengutuk pembakaran Al-Qur'an di Kopenhagen dan Stockholm. Pemerintah Swedia menuduh Rusia menghasut dunia Islam terkait aksi-aksi pembakaran Al-Qur'an di negara itu. Stockholm menuduh Moskow berkepentingan mengganggu aksesi Swedia ke NATO dengan memengaruhi opini publik internasional. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Pemerintah Swedia menuduh Rusia menghasut dunia Islam terkait aksi-aksi pembakaran Al-Qur'an di negara itu. Stockholm menuduh Moskow berkepentingan mengganggu aksesi Swedia ke NATO dengan memengaruhi opini publik internasional.

Swedia sendiri masih menunggu persetujuan Turki dan Hungaria untuk melanjutkan aksesi NATO. Stockholm tertinggal dari tetangganya, Finlandia, yang diterima lebih dulu.

Dinas Pertahanan Psikologis Kementerian Pertahanan Swedia menuduh media-media pemerintah Rusia menebar tuduhan bahwa pemerintah Swedia mendukung aksi pembakaran Al-Qur'an. Media-media seperti RT dan Sputnik itu dituduh menyebarkan banyak artikel bohong berbahasa Arab.

Baca Juga: Komunike Bersama KTT NATO Jamin Masa Depan Ukraina, tetapi Tidak Beri Kepastian Waktu

Pemerintah Swedia mengaku mendeteksi sekitar sejuta unggahan disinformasi tentang pembakaran Al-Qur'an. Stockhom menyebut Rusia menebar disinformasi bahwa pemerintahannya mendukung aksi bakar Al-Qur'an oleh dua warga Irak, Salwan Momika dan Salwan Najem, yang diizinkan membakar kitab suci di luar gedung parlemen.


Juru bicara Dinas Pertahanan Psikologis Swedia Mikael Ostlund menyebut, sejak aksi bakar Al-Qur'an oleh dua warga Irak tersebut, disinformasi menyebar cepat. Ia menyebut aktor penyebar disinformasi paling banyak adalah negara lain dan ekstremis Islam.

"Mereka mengulang-ulang narasi bahwa Swedia mendukung pembakaran Qur'an dan bahwa Swedia adalah negara Islamofobik dan musuh Islam," kata Ostlund dikutip The Guardian, Minggu (6/8/2023).

"Kami tidak terlalu terkejut karena Rusia menggunakan narasi-narasi itu untuk membuat Swedia terlihat buruk dan mempersulit (Swedia) bergabung NATO," lanjutnya.

Ostlund menuduh Rusia sengaja mengincar masyarakat berbahasa Arab. Ia pun menduga konten-konten disinformasi yang berasal dari media-media Rusia itu disetujui oleh Kremlin.

"RT dan Sputnik, kanal-kanal itu membagikan sejumlah unggahan dengan narasi-narasi seperti itu sejak Juni dan Juli dalam bahasa Arab. Jadi jelas mereka ingin didengar oleh masyarakat berbahasa Arab," kata Ostlund.

"Semuanya disetujui oleh Kremlin, jadi itu datang dari pemerintah Rusia. Narasi itu sejalan dengan apa yang diinginkan Kremlin," lanjutnya.

Baca Juga: Denmark Cari Cara Larang Demonstrasi Bakar Al-Quran, Gentar Lihat Tekanan ke Swedia


 



Sumber : The Guardian



BERITA LAINNYA



Close Ads x