Kompas TV internasional kompas dunia

BMW Investasi Rp11,5 T untuk Buat Merek MINI Jadi Mobil Listrik di 2030

Kompas.tv - 12 September 2023, 14:18 WIB
bmw-investasi-rp11-5-t-untuk-buat-merek-mini-jadi-mobil-listrik-di-2030
BMW menginvestasikan dana sebesar 600 juta pound atau sekitar Rp11,5 triliun untuk memproduksi mobil Mini menjadi mobil listrik. (Sumber: Antara )
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

OXFORD, KOMPAS.TV- Perusahaan otomotif BMW menginvestasikan dana sebesar 600 juta pound atau sekitar Rp11,5 triliun untuk memproduksi mobil MINI menjadi mobil listrik. Seperti diketahui, BMW adalah pemilik merek MINI saat ini, setelah membeli saham Rover Group pada 1994. 

Dana dari BMW itu akan digunakan untuk membuat mobil listrik MINI di pabriknya di Inggris. Targetnya, pada 2030 mobil MINI semuanya jadi mobil listrik. 

 Mengutip dari Antara, Selasa (12/9), BMW akan membuat dua model MINI listrik di pabriknya di Oxford. Yakni MINI Cooper tiga pintu dan crossover MINI Aceman mulai 2026. 

Baca Juga: Dinilai Efektif Kurangi Polusi, Seluruh Armada TransJakarta akan Ganti Jadi Bus Listrik di 2030

Kepala produksi BMW Milan Nedeljkovic mengatakan, pabrik di Oxford hanya akan membuat model listrik pada 2030 dan mayoritas hasil produksinya akan diekspor ke pasar di seluruh dunia. 

Ia menyampaikan, mobil listrik MINI akan menggunakan baterai listrik dari Eropa, tapi tidak menjelaskan apakah baterai itu akan berasal dari Inggris.

MINI Cooper tiga pintu dan crossover MINI Acemanmulai juga akan dibuat di China. Bahkan pabrik di China sudah bisa mengekspornya pada tahun depan. 

Baca Juga: RI Catat Proyek Potensial Rp490,59 T di AIPF, Energi Hijau dan Baterai Listrik Paling Laris

MINI adalah merek mobil asli Inggris sebelum diakuisisi BMW yang merupakan perusahaan asal Jerman. Menteri Bisnis Inggris Kemi Badenoch pun menyampaikan, dengan beralihnya MINI menjadi mobil listrik akan memperluas pangsa pasar merek tersebut. 

"Kami menginginkan manufaktur otomotif tidak hanya bertahan di Inggris, namun menjadi yang terbaik di dunia, dan ini sudah menjadi bagian dari kisah itu," tuturnya. 

Badenoch menolak mengungkapkan besaran subsidi yang akan diterima BMW untuk produksi MINI, yang disebut-sebut oleh media Inggris mencapai 75 juta pound (Rp1,4 triliun).

Baca Juga: Emisi Mobil Listrik Lebih Besar Dari Bus Konvensional | NEWS OR HOAX

BMW juga akan berinvestasi di pabriknya di Swindon yang memproduksi suku cadang untuk model MINI. 

Namun Nedeljkovic enggan membocorkan bagaimana nasib pabrik mesin MINI yang menggunakan BBM di Hams Hall, dekat Birmingham.

MINI asli yang kecil, cepat, dan terjangkau mulai dijual pada 1959 dan tetap populer di bawah BMW sejak merek itu dihidupkan lagi pada 2001 dengan desain yang berbeda. 

Karena desain klasik MINI sudah tidak diproduksi lagi sejak tahun 2000. Masa depan MINI sempat menjadi pertanyaan besar sejak Inggris keluar dari Uni Eropa. 

Baca Juga: Besok Jokowi Jajal Kereta Cepat, KCIC: Uji Coba Lancar-Bangunan Aman Pasca Kebakaran Stasiun Halim

Ada kekhawatiran BMW akan membawa keluar MINI dari Inggris dan merelokasi pabrik seluruhnya ke Jerman atau China. 

Namun, industri ini masih merasa gelisah karena produsen-produsen mobil Inggris dan Eropa menyerukan penundaan penerapan "aturan asal barang" pasca-Brexit, yang mengharuskan 45 persen dari nilai kendaraan listrik yang dijual di Uni Eropa harus berasal dari Inggris atau Uni Eropa, mulai 2024, demi menghindari tarif.


 

"Industri ini mengeluh kepada Uni Eropa," kata Badenoch di Oxford.

Mereka menyatakan pengenaan tarif terhadap mobil buatan Uni Eropa dan Inggris hanya akan menguntungkan pabrikan China, dan perlu waktu lebih lama untuk membangun kapasitas lokal.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x