Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Drone di Homs Suriah Pada Pelantikan Akademi Militer Tewaskan Banyak Orang

Kompas.tv - 6 Oktober 2023, 01:30 WIB
serangan-drone-di-homs-suriah-pada-pelantikan-akademi-militer-tewaskan-banyak-orang
Serangan drone melanda upacara kelulusan akademi militer di kota Homs, Suriah. Serangan ini menewaskan sejumlah warga sipil dan personel militer yang belum diungkap jumlahnya serta melukai puluhan lainnya, seperti yang dilaporkan oleh televisi negara Suriah. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

BEIRUT, KOMPAS.TV - Serangan drone melanda upacara kelulusan akademi militer di kota Homs, Suriah. Serangan ini menewaskan sejumlah warga sipil dan personel militer yang belum diungkap jumlahnya serta melukai puluhan lainnya, seperti yang dilaporkan oleh televisi negara Suriah.

Militer Suriah menyatakan drone yang membawa bahan peledak itu menghantam saat upacara pelantikan berakhir. Mereka menuduh kelompok pemberontak yang "didukung oleh kekuatan internasional yang dikenal" sebagai pelaku serangan ini.

 Mereka juga menyebutkan sebagian dari yang terluka mengalami kondisi kritis, termasuk perempuan dan anak-anak, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada Kamis, (5/10/2023).

Mereka tidak menyebutkan jumlah korban dan tidak menuduh siapa pun secara khusus sebagai pelaku serangan mematikan ini. Belum ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau perang berbasis di Inggris, mengatakan tujuh petugas tewas dan 20 lainnya luka. Mereka juga menambahkan salah satu personel yang hadir dalam upacara tersebut adalah Menteri Pertahanan Suriah.

Dalam pernyataan militer Suriah, mereka mengatakan "akan merespons dengan kekuatan penuh dan tegas terhadap organisasi teroris ini di mana pun mereka berada."

Pada awal Kamis, pemerintah Suriah juga mengebom sebuah desa di wilayah barat laut yang dikuasai oleh pemberontak, yang menewaskan setidaknya lima warga sipil, kata aktivis dan pekerja darurat.

Baca Juga: Kematian akibat Bom Tandan di Ukraina Lampaui Korban Suriah, AS Berkelit, Rusia dan Ukraina Bungkam

Serangan drone melanda upacara kelulusan akademi militer di kota Homs, Suriah. Serangan ini menewaskan sejumlah warga sipil dan personel militer yang belum diungkap jumlahnya serta melukai puluhan lainnya, seperti yang dilaporkan oleh televisi negara Suriah. (Sumber: AP Photo)

Pemboman ini terjadi seiring dengan meningkatnya serangan di kantong yang dikuasai pemberontak dalam beberapa hari terakhir. Pemboman tersebut mengenai sebuah rumah keluarga di pinggiran desa Kafr Nouran di provinsi Aleppo barat, menurut organisasi pertahanan sipil wilayah Suriah barat laut yang dikenal dengan nama White Helmets.

Para korban termasuk seorang perempuan tua dan tiga anak perempuannya serta seorang anak laki-laki, menurut Observatory. Sembilan anggota keluarga lainnya juga luka-luka, demikian dilaporkan.

Baik Suriah maupun sekutu militernya, Rusia, tidak memberikan komentar mengenai pemboman tersebut, namun Damaskus mengklaim serangan di provinsi barat laut tersebut bertujuan untuk melawan kelompok pemberontak bersenjata.

Koran pro-pemerintah Suriah, Al-Watan, mengatakan pasukan Suriah menargetkan kelompok militan terkait al-Qaida, Hayat Tahrir al Sham, sebagai respons terhadap serangan artileri mereka terhadap posisi pasukan pemerintah di selatan Idlib.

White Helmets mengatakan serangan-serangan pemerintah Suriah meningkat dalam seminggu terakhir, termasuk serangan artileri di kota Sarmeen pada hari Selasa yang mengenai sebuah sekolah dan masjid, menewaskan setidaknya enam orang.

Pihak pertama yang memberikan bantuan darurat ini juga mengatakan bahwa pemboman melanda sebuah rumah dan lahan pertanian di Binnish dekat kota Idlib, tetapi tidak menyebutkan adanya korban.

Baca Juga: Bisnis Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Mata Pencaharian Warga Idlib, Suriah


Wilayah barat laut Suriah sebagian besar dikuasai oleh Hayat Tahrir al Sham dan pasukan yang didukung oleh Turki.

Mayoritas dari sekitar 4,1 juta penduduk yang tinggal di kantong ini hidup dalam kemiskinan, sebagian besar mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Banyak dari mereka adalah warga Suriah yang mengungsi.

Sementara itu, pihak berwenang lokal di Suriah bagian timur laut yang dikelola oleh Syrian Democratic Forces yang didukung oleh Amerika Serikat mengatakan bahwa pada hari Kamis terjadi 15 serangan drone Turki yang mengenai ladang minyak dan infrastruktur di enklaf tersebut, di provinsi Hassakeh dan Qamishli, termasuk fasilitas produksi minyak, sub-stasi listrik, dan sebuah bendungan.

Dalam pernyataan dari otoritas tersebut yang dikenal sebagai Autonomous Administration of North and East Syria, dikatakan bahwa enam anggota keamanan dan dua warga sipil tewas. Tiga warga sipil lainnya luka-luka.

Pihak berwenang Turki tidak memberikan komentar secara langsung mengenai serangan-serangan tersebut. Ankara mengatakan bahwa milisi Kurdi utama di Suriah merupakan sekutu dari Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang di Turki, yang telah memimpin pemberontakan melawan Turki sejak tahun 1984 dan telah menewaskan puluhan ribu orang. Ankara telah menyatakan PKK sebagai kelompok teroris.

Pasukan Kurdi Suriah merupakan sekutu utama Amerika Serikat dalam perang melawan kelompok militan Islamic State yang berhasil dikalahkan di Suriah pada Maret 2019.




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x