Kompas TV internasional kompas dunia

Diramal bakal Mati Cepat, Perempuan Ini Tewas usai Makan Cokelat Pemberian sang Peramal

Kompas.tv - 6 Oktober 2023, 15:37 WIB
diramal-bakal-mati-cepat-perempuan-ini-tewas-usai-makan-cokelat-pemberian-sang-peramal
Ilustrasi. Kematian tragis dialami seorang perempuan asal Brasil, yang tewas setelah memakan cokelat. Ironisnya, cokelat tersebut berasal dari pemberian seorang peramal yang meramalkan perempuan 27 tahun itu akan mati cepat.
(Sumber: Shutterstock.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

MACEIO, KOMPAS.TV - Kematian tragis dialami seorang perempuan asal Brasil, yang tewas setelah memakan cokelat. Ironisnya, cokelat tersebut merupakan pemberian seorang peramal yang meramalkan perempuan 27 tahun itu akan mati cepat.

Fernanda Silva Valoz da Cruz jatuh sakit pada 3 Agustus lalu. Ia lalu mengalami sakit perut, muntah-muntah, mimisan, dan kesulitan menelan.

Fernanda kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Santa Casa de Misecordia, tetapi tak ada yang bisa dilakukan dokter. Ia akhirnya meninggal keesokan harinya.

Baca Juga: Malaysia Bersiap Hadapi Potensi Penyakit X, Patogen Hipotetis yang Bisa Sebabkan Wabah Internasional

Dilansir Oddity Central, Jumat (6/10/2023), berdasarkan laporan keluarganya diketahui Fernanda memberi tahu mereka bahwa ia menerima permen cokelat dari seorang peramal gipsi di Kota Maceio.

Ia juga mengatakan peramal tersebut mengatakan Fernanda akan segera mati.

Fernanda diketahui memakan cokelat pemberian peramal tersebut pada hari yang sama. Ia lalu sakit dan mulai mengalami gejala keracunan.

Karena keluarga Fernanda saat itu memberi tahu dokter bahwa ia juga menderita sakit perut dan maag, yang gejalanya mirip keracunan makanan, maka kematiannya belum dapat diklarifikasi kala itu.

Namun, belakangan hasil autopsi menunjukkan bahwa ia meninggal dunia akibat zat beracun.

Setelah hasil toksikologi keluar pekan lalu, Markas Kepolisian Perlindungan Warga dan Pembunuhan (DHPP) mulai melakukan investigasi terhadap kasus aneh ini.

Namun, kesempatan untuk menemukan bukti baru atas kasus ini sangat kecil karena jarak waktu antara kematian Fernanda dan penyelidikan.

“Kisah tak biasa ini menyulitkan penyelidikan,” kata Anggota DHPP Lucimerio Campos.

“Selisih waktu yang nyaris selama dua bulan juga memberikan tantangan, saat penyelidikan pembunuhan dimulai di TKP kami tak berada di sana. Namun, kami akan melakukan segala upaya untuk mengkompensasi hilangnya informasi ini, dan memberikan solusi terhadap kasus ini,” tambahnya.

Sumber dari kepolisian juga memuji keluarga Fernanda yang turut membantu menyingkap kasus tersebut.

Jika mereka memutuskan menguburkannya dua bulan lalu tepat setelah kematiannya tanpa meminta uji toksikologi, investigasi tak akan bisa dilakukan.

Sedangkan untuk peramal gipsi yang diduga memberikan permen cokelat kepadanya, saat ini hanya merupakan teori.

Baca Juga: Di Negara Ini Harus Bayar Rp1,1 Miliar untuk Izin Memiliki Mobil, Belum Termasuk Harga Kendaraannya

Sebuah sumber kepolisian mengatakan, pelakunya, jika memang ada, akan sulit diidentifikasi karena kematian Fernanda sudah terlalu lama.

Sistem pengintaian CCTV di area yang diduga sebagai tempat kejadian perkara diduga sudah tak ada lagi karena kejadiannya sudah dua bulan lalu.

Selain itu, menemukan saksi mata juga sangat sulit. Ditambah lagi, liputan media yang luas seputar kasus ini membuat pelakunya mungkin saja sudah bersembunyi.


 



Sumber : Oddity Central



BERITA LAINNYA



Close Ads x