Kompas TV internasional kompas dunia

Warga Afghanistan Terguncang Akibat Gempa Bumi yang Menewaskan Ribuan Orang

Kompas.tv - 10 Oktober 2023, 07:07 WIB
warga-afghanistan-terguncang-akibat-gempa-bumi-yang-menewaskan-ribuan-orang
Warga Afghanistan membawa jenazah kerabatnya yang tewas akibat gempa ke lokasi pemakaman pasca gempa di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Minggu, 8 Oktober 2023. (Sumber: Foto AP/Ebrahim Noroozi)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Deni Muliya

ZINDA JAN, KOMPAS.TV — Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter yang terjadi pada Sabtu (7/10/2023) menewaskan dan melukai ribuan orang ketika meratakan rumah yang tak terhitung jumlahnya di provinsi Herat, Afghanistan.

Warga yang selamat dari bencana gempa bumi menggali reruntuhan di Afghanistan barat untuk mencari sedikit harta benda mereka.

Saat memilah puing-puing pada hari Senin, Asadullah Khan berhenti sejenak untuk memikirkan masa depan yang dirusak oleh kesedihan.

Khan kehilangan tiga anak perempuan, ibu dan saudara iparnya. Selain itu, lima anggota keluarga pamannya telah meninggal dan juga beberapa tetangganya.

“Kami telah kehilangan 23 orang di desa ini,” kata Khan seperti dikutip dari The Associated Press.

Pada situasi dan kondisi lainnya, gundukan puing mengapit jalan berkelok-kelok melewati distrik Zinda Jan.

Beberapa kusen pintu masih berdiri, tetapi hanya ada sedikit orang yang terlihat pada hari Senin.

Wakil perdana menteri urusan ekonomi yang ditunjuk Taliban, Abdul Ghani Baradar dan timnya mengunjungi wilayah yang terkena dampak gempa pada hari Senin.

Mereka memberikan bantuan dengan segera dan memastikan distribusi bantuan yang adil dan akurat.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Bumi di Afghanistan Barat Melonjak Jadi 2.000 Orang, Ratusan Masih Terkubur

Para pejabat tinggi PBB juga menemui di Zinda Jan untuk menilai tingkat kerusakan yang terjadi.

Dan di negara tetangga Pakistan, pemerintah mengadakan sesi khusus untuk meninjau bantuan untuk Afghanistan, termasuk tim bantuan, makanan, obat-obatan, tenda dan selimut.

Pemimpin tertinggi Taliban belum memberikan komentar publik mengenai gempa tersebut.

Afghanistan hanya memiliki sedikit data statistik yang dapat dipercaya. 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x