Kompas TV internasional kompas dunia

"Approval Rating" Joe Biden Anjlok di Kalangan Demokrat Akibat Penanganan Perang Israel - Hamas

Kompas.tv - 27 Oktober 2023, 15:30 WIB
approval-rating-joe-biden-anjlok-di-kalangan-demokrat-akibat-penanganan-perang-israel-hamas
Biden dan Netanyahu di Tel Aviv minggu lalu. Persetujuan atau Approval Rating terhadap Presiden AS Joe Biden di kalangan sesama Demokrat anjlok ke titik terendah selama hampir tiga tahun masa jabatannya akibat penanganannya atas konflik berkelanjutan di Gaza, menurut hasil jajak pendapat yang dirilis pada Kamis, (26/10/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Peringkat persetujuan berdasarkan penilaian publik atau Approval Rating terhadap Presiden AS Joe Biden di kalangan sesama Partai Demokrat anjlok ke titik terendah selama hampir tiga tahun masa jabatannya akibat penanganannya terhadap konflik berkelanjutan di Jalur Gaza, menurut hasil jajak pendapat yang dirilis pada Kamis, (26/10/2023).

Persetujuan atau Approval Rating terhadap Biden merosot sebanyak 11 persen di antara Demokrat sejak September, mencapai titik terendah dalam masa jabatannya, menurut survei firma jajak pendapat Gallup. Selain itu, 4 persen pemilih Independen juga berpindah haluan.

Angka persetujuan presiden saat ini hanya mencapai 37 persen, sejajar dengan titik terendah pribadinya yang dicatat pada April akibat laju inflasi yang melonjak.

Gallup melakukan survei dari 2 Oktober hingga 23 Oktober, yang mencakup periode sejak kelompok  Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel yang menewaskan 1.400 warga Israel dan lebih dari 200 lainnya ditangkap dan dibawa kembali ke Gaza.


 

Sebagai pembalasan, Israel memberlakukan "pengepungan penuh" atas Gaza dan melancarkan kampanye pengeboman menyeluruh di Gaza.

Total korban jiwa Palestina kini mencapai lebih dari 7.000 orang, termasuk 2.913 anak-anak, 1.709 perempuan, dan 397 orang lanjut usia, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Beberapa anggota Demokrat telah mendesak Biden untuk melakukan lebih banyak tindakan guna menghentikan pertumpahan darah dan melindungi lebih dari 2 juta penduduk Gaza.

Baca Juga: Biden Ngamuk ke Israel, Minta Serangan ke Warga Palestina di Tepi Barat oleh Pemukim Ilegal Berhenti

Saat Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinet perangnya selama kunjungannya ke Israel, Presiden AS tersebut memberikan jaminan kepada mereka, "Saya tidak percaya Anda harus menjadi orang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis, dan saya adalah seorang Zionis."  (Sumber: AP Photo)

Namun, presiden telah menolak panggilan untuk gencatan senjata dan terus memberikan dukungan penuh terhadap serangan yang berkelanjutan.

"Israel punya hak, dan saya ingin menambahkan, tanggung jawab untuk merespons pembantaian terhadap rakyat mereka. Dan kami akan memastikan Israel memiliki apa yang diperlukan untuk membela diri dari para teroris ini. Itu jaminan," ujar Biden pada hari Rabu saat menerima Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Gedung Putih.

"Hamas bersembunyi di balik warga Palestina, dan itu menjijikkan dan, tak mengherankan, juga sangat pengecut. Hal ini juga menimbulkan beban tambahan bagi Israel saat mereka menghadapi Hamas," katanya.

Temuan Gallup datang setengah tahun setelah lembaga survei  tersebut merilis survei yang menunjukkan bahwa dukungan Demokrat untuk Palestina melebihi dukungan mereka untuk Israel untuk pertama kalinya dalam sejarah pencatatan.

Survei mereka pada bulan Maret menemukan kaum Demokrat lebih simpati terhadap Palestina dengan selisih sembilan poin, yaitu 49 persen versus 38 persen.

"Hasil harian  menunjukkan bahwa persetujuan Demokrat terhadap Biden turun tajam setelah serangan 7 Oktober oleh Hamas dan janji Biden untuk memberikan dukungan penuh kepada Israel pada hari yang sama," kata Gallup saat merilis hasil jajak pendapat pada Kamis.

"Persetujuan (Approval)  Biden saat ini sebesar 75 persen di antara Demokrat, jauh di bawah rata-rata 86 persen dari partainya sepanjang masa jabatannya," tambah mereka.



Sumber : Anadolu



BERITA LAINNYA



Close Ads x