Kompas TV internasional kompas dunia

Menteri LHK Siti Nurbaya: Presiden Jokowi Mengukir Warisan Iklim yang Luas bagi Indonesia

Kompas.tv - 1 Desember 2023, 02:30 WIB
menteri-lhk-siti-nurbaya-presiden-jokowi-mengukir-warisan-iklim-yang-luas-bagi-indonesia
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (kiri) pada Pembukaan Paviliun Indonesia di COP28, Dubai, UEA, Kamis (30/11/2023). (Sumber: Dok Humas KLHK)
Penulis : Deni Muliya

DUBAI, KOMPAS.TV - Satu dekade ini Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung negosiasi substansial Conference of the Parties (COP) Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC).

Sebagai panduan untuk aksi iklim praktis di Indonesia, sejumlah langkah dan kebijakan dilakukan.

Baca Juga: Menteri KLHK Apresiasi Rumah Anggrek PLN Nusantara Power

Di antaranya melalui sektor Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030. Ikhtiar ini merupakan hasil dialog pada COP26 di Glasgow dua tahun lalu.

“Pada COP28 kali ini prioritas kita adalah menyoroti hasil utama dari aksi iklim yang kita lakukan, terutama dalam memastikan target iklim FOLU Net Sink 2030 Indonesia tetap berjalan sesuai rencana," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada Pembukaan Paviliun Indonesia di COP28, Dubai, UEA, Kamis (30/11/2023).

Menurut Siti Nurbaya, dari sana lah sehingga dapat mempertahankan kendali dan memainkan peran yang menentukan dalam mencapai tujuan.

"Tujuannya yaitu peningkatan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat,” ungkapnya menegaskan, melalui keterangan tertulisnya kepada Kompas.tv

Menteri Siti menjelaskan, program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 itu merupakan salah satunya yang berkontribusi besar di bawah kepemimpinan Presien Joko Widodo (Jokowi).

"Inilah hasil penting dari aksi perubahan iklim yang sedang dilakukan Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Menteri Siti, target iklim FOLU Net Sink 2030 yang diluncurkan pada COP26 merupakan komitmen dan implementasi iklim dengan dasar hukum yang kuat. 

Pasalnya, regulasi tersebut ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2021 lalu.

“Target FOLU Net Sink 2030 ini lebih dari sekadar janji yang dibuat di atas kertas. Kita secara konsisten telah menunjukkannya melalui tindakan nyata di lapangan,” tuturnya.

Selain itu, Indonesia juga telah berhasil mengurangi deforestasi lebih banyak dibandingkan negara lain dalam beberapa tahun terakhir.

Tanpa terkecuali, tetap teguh dalam memastikan sektor FOLU berkontribusi terhadap pengurangan emisi Indonesia sebesar 60%.

Menteri Siti mengatakan, pada peristiwa El Nino tahun ini, Indonesia menunjukkan kepemimpinannya dalam bidang pengendalian perubahan iklim, yaitu dengan hanya 16% dari total kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebakaran gambut, serta tidak menimbulkan kabut asap lintas batas.

Baca Juga: Menteri LHK Siti NurbayaSelidiki Penyebab Kebakaran TPA Kopi Luhur

“Pencapaian ini tidak terjadi secara autopilot, tapi hasil dari tindakan nyata terhadap perubahan iklim di lapangan, termasuk keberhasilan dalam menghindari kebakaran besar selama pandemi global Covid-19,” katanya.

Dengan begitu, kata Menteri Siti, target iklim FOLU Net Sink 2030 tetap sesuai rencana. Ini sama artinya dengan melindungi spesies utama dan habitatnya. 

Begitu juga dengan upaya restorasi gambut berbasis masyarakat dan rehabilitasi mangrove, yang mencakup jutaan hektar lahan.

Bagi Menteri Siti, kepemimpinan iklim oleh Presiden Jokowi bagian integral dari warisannya.

Hal ini disebutnya terlihat jelas dalam pembentukan sistem tata kelola karbon berbasis hukum, yang memprioritaskan pencapaian target Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia.

“Hasil-hasil penting dalam bidang iklim tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi dalam bidang iklim didasarkan pada kepemimpinan yang memberi contoh. Bukan sekadar klaim, janji, atau komitmen di atas kertas,” tegasnya.

Baca Juga: Surya Paloh Pastikan Menteri LHK Siti Nurbaya Tetap di Kabinet Presiden Jokowi

Di waktu yang sama ini, Menteri Siti juga menyoroti komitmen generasi muda terhadap pemulihan lingkungan melalui gaya hidup ramah lingkungan. 

Sejak 2014, pihak Kementerian LHK telah mengadvokasi pengembangan generasi sadar lingkungan yang ditanamkan nilai-nilai cinta lingkungan.

"Generasi sekarang berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup Indonesia, serta akan lebih sistematis bekerja dalam program Green Ambassador," tuturnya.

Menteri Siti mengungkapkan, COP28 menandai partisipasi terakhir Presiden Jokowi dan dirinya sebagai menteri selama hampir satu dekade. 

Menteri Siti menyatakan, Presiden Jokowi telah mengukir warisan iklim yang luas bagi Indonesia, dan secara kolaboratif berkontribusi terhadap upaya global untuk mengatasi krisis iklim.

“Warisan iklim ini telah secara konsisten ditunjukkan melalui kepemimpinan yang memberi contoh. Kita telah melakukan upaya sebaik mungkin, dengan inklusif dan kolaboratif,” ungkapnya.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Sumber: Dok Humas KLHK)

Pada kesempatan ini, Paviliun Indonesia dibuka oleh Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. 

Lestari menyebutkan, upaya pengendalian perubahan iklim yang dilakukan oleh Indonesia merupakan sesuatu yang luar biasa. 

Karena mampu menunjukkan kolaborasi tiga pihak yang ada, yaitu pemerintah, dunia usaha dan civil society.

Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet: KSAD Jenderal Maruli Harus Pastikan Personel TNI AD Netral di Pemilu 2024

Menurut Lestari, kerja bersama 3 pihak ini akan membuat apa yang sudah dimandatkan dari penyelenggaraan COP bisa membawa Indonesia sebagaimana disampaikan Menteri LHK.

"Kita bisa menjadi example, dan mewujudkan apa yang menjadi mandat kita semua untuk menjaga alam. Karena aksi iklim bukan hanya tugas pemerintah, tetapi seluruh pihak. Termasuk di dalamnya dunia usaha dan civil society, bersama-sama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mewujudkannya," ujar Lestari.

"Mari bersama bergerak mencari keseimbangan pemenuhan kebutuhan manusia dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup," katanya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x