Kompas TV internasional kompas dunia

Junta Militer Myanmar Pindahkan Suu Kyi dari Penjara ke Tahanan Rumah Karena Gelombang Panas

Kompas.tv - 17 April 2024, 17:44 WIB
junta-militer-myanmar-pindahkan-suu-kyi-dari-penjara-ke-tahanan-rumah-karena-gelombang-panas
Junta militer Myanmar memindahkan mantan pemimpin Myanmar yang dipenjara, Aung San Suu Kyi, dari penjara ke penahanan rumah karena alasan kesehatan akibat gelombang panas, kata junta militer hari Rabu, 17/4/2024. Langkah ini disertai dengan pembebasan lebih dari 3.000 tahanan dalam amnesti untuk merayakan hari Tahun Baru tradisional Myanmar. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

BANGKOK, KOMPAS.TV - Junta militer Myanmar memindahkan mantan pemimpin Myanmar yang dipenjara, Aung San Suu Kyi, dari penjara ke penahanan rumah karena alasan kesehatan akibat gelombang panas, kata junta militer hari Rabu, 17/4/2024. Langkah ini disertai dengan pembebasan lebih dari 3.000 tahanan dalam amnesti untuk merayakan hari Tahun Baru tradisional Myanmar.

Suu Kyi, 78 tahun, dan Win Myint, mantan presiden terguling, termasuk di antara tahanan yang dipindahkan ke penahanan rumah karena kondisi panas ekstrem, diungkap Mayor Jenderal Zaw Min Tun kepada media asing, Selasa (16/4/2024). Namun, langkah tersebut belum diumumkan secara resmi di Myanmar.

Pemindahan Suu Kyi terjadi di tengah serangkaian kekalahan besar yang dialami oleh tentara dari para pejuang perlawanan pro-demokrasi dan sekutu mereka.

Konflik nasional dimulai setelah tentara menggulingkan pemerintah terpilih pada Februari 2021, memenjarakan Suu Kyi, dan menindas protes-protes damai yang menuntut kembalinya pemerintahan demokratis.

Suu Kyi menjalani hukuman penjara selama 27 tahun atas berbagai tuduhan kriminal di sebuah bangsal khusus di penjara utama di ibu kota Naypyitaw.

Pada Selasa siang, suhu di Naypyitaw mencapai 39 derajat Celsius, membuat kondisi di dalam penjara semakin sulit. Win Myint, di sisi lain, menjalani hukuman delapan tahun di Taungoo di region Bago Myanmar.

Para pendukung Suu Kyi dan analis independen mempertanyakan keabsahan tuduhan terhadapnya, menganggapnya sebagai upaya untuk mencemarkan reputasinya dan melegitimasi pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Militer mengklaim Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) melakukan kecurangan pemilu yang meluas untuk memenangkan kemenangan telak dalam pemilu umum 2020, tuduhan yang tidak meyakinkan menurut pengamat independen.

Baca Juga: Bentrok di Myanmar, Bendera Pemberontak Karen Berkibar di Pangkalan Militer

Presiden Myanmar Win Myint tahun 2020 selama pertemuan dengan presiden China Xi Jinping di Istana Kepresidenan di Naypyitaw, Myanmar, pada 17 Januari 2020. Suu Kyi, 78 tahun, dan Win Myint, mantan presiden terguling, termasuk di antara tahanan yang dipindahkan ke penahanan rumah karena kondisi panas ekstrem. (Sumber: AP Photo)

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, lebih dari 20.351 orang ditangkap atas tuduhan politik sejak pengambilalihan kekuasaan militer tahun 2021, dan sebagian besar masih ditahan tanpa vonis pidana.

Kesehatan Suu Kyi dilaporkan semakin memburuk di dalam penjara. Pada September tahun lalu, laporan menyebutkan bahwa dia menderita tekanan darah rendah dan masalah kesehatan lainnya, namun pengajuan perawatan kesehatan di luar penjara ditolak junta militer.

Laporan-laporan itu belum dapat dikonfirmasi secara independen, tetapi putranya, Kim Aris, mengatakan ibunya mengalami kondisi yang memprihatinkan dan tidak dapat makan dengan baik.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x