Kompas TV internasional kompas dunia

AS akan Kirim Bantuan Militer Senilai Rp4,4 Triliun ke Ukraina, Termasuk HIMARS dan Sistem Anti-Tank

Kompas.tv - 24 Mei 2024, 10:28 WIB
as-akan-kirim-bantuan-militer-senilai-rp4-4-triliun-ke-ukraina-termasuk-himars-dan-sistem-anti-tank
Ilustrasi rudal yang ditembakkan dari Himars. (Sumber: AP Photo/Aaron Favila, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) akan kembali mengirimkan tambahan bantuan militer senilai USD275 juta atau setara Rp4,4 triliun ke Ukraina.

Menurut dua pejabat AS, pengumuman pengiriman tambahan bantuan tersebut akan diumumkan pada Jumat (24/5/2024).

Ini menjadi bantuan militer keempat untuk Ukraina sejak Kongres AS meloloskan rancangan undang-undang (RUU) bantuan luar negeri yang telah lama tertunda sejak akhir bulan lalu.

Baca Juga: Mendadak, Rishi Sunak Umumkan Pemilu Inggris pada 4 Juli, Disebut Gunakan Senjata Terakhirnya

Pemerintahan Presiden Joe Biden sendiri berjanji untuk menjaga pengiriman senjata secara teratur dan akan mengirimkannya ke garis depan secepat mungkin.

Dikutip dari Associated Press, paket bantuan itu termasuk sistem rokert artileri mobilitas tinggi atau HIMARS, amunisinya, begitu juga dengan peluru artileri kapasitas tinggi 155mm dan 105mm.

Senjata tambahan dalam paket bantuan tersebut termasuk rudal Javelin dan sistem anti-tank AT-4, ranjau anti-tank, kendaraan taktis, persenjataan kecil dan pelurunya.

Dua pejabat AS tersebut yang berbicara dalam kondisi anonimitas terkait detail bantuan itu sebelum diumumkan ke publik.

Pernyataan mereka mengikuti pertemuan bulanan pada Senin (20/5/2024), yang dilakukan 50 pemimpin pertahanan Eropa dan lainnya yang bertemu secara reguler untuk berkoordinasi terkait pemberikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.

Pada pertemuan terakhir, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Ykraina tengah berada dalam momen tantangan karena serangan baru Riusia ke Kharkiv.

Austin berjanji untuk melakukan pengiriman senjata pekan demi pekan.

Rusia berupaya mengambil keuntungan dari kekurangan tenaga kerja dan senjata di Ukraina, sementara negara itu menunggu datangnya lebih banyak bantuan dari AS.

Pasukan Ukraina sendiri telah terdesak di beberapa tempat, sementara Rusia telah menggempur jaringan listrik dan wilayah sipil.

Sebulan sejak Biden menandatangani paket bantuan luar senilai USD95miliar (Rp1.527 triliun), yang mencakup sekitar USD61 miliar (Rp980 triliun) untuk Ukraina, AS telah mengumumkan dan mulai mengirim sekitar USD1,7 miliar (Rp27,3 triliun) senjata, yang diambil dari persediaan Pentagon.

Baca Juga: Gedung Runtuh Tewaskan Empat Orang dan 16 Luka-luka di Spanyol, Masih ada yang Terperangkap

AS juga mengumumkan pendanaan sebesar USD6 miliar (Rp96 triliun) dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina.

Hal ini juga akan menghasilkan kontrak jangka panjang dengan industri pertahanan dan berarti bahwa persenjataan itu bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk sampai.

Paket ini membuat AS telah mengirimkan bantuan sekitar USD51 miliar (Rp819 triliun).


 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x