Kompas TV internasional kompas dunia

New York Times Desak Biden Mundur dari Pemilihan Presiden AS

Kompas.tv - 29 Juni 2024, 22:30 WIB
new-york-times-desak-biden-mundur-dari-pemilihan-presiden-as
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bersiap sebelum berbicara di sebuah acara kampanye di Raleigh, North Carolina, AS, Jumat (28/6/2024). (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Baca Juga: Biden Mumet Yakinkan Publik Usai Debat, Demokrat Cari Pengganti tapi Sulit, Ini Sebabnya

Capres dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump, dalam debat calon presiden melawan Presiden Joe Biden di Atlanta, AS, Kamis, 27 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Jika Pertarungan Berakhir dengan Pilihan antara Trump dan Biden

Jika perlombaan berakhir dengan pilihan antara kedua calon tersebut, Biden akan menjadi pilihan pasti dari tim editorial New York Times, demikian pernyataan media tersebut.

Hal itu dinilai sebagai gambaran besarnya bahaya yang ditimbulkan oleh Trump. Tetapi mengingat bahaya tersebut, taruhannya bagi negara dan kemampuan Biden yang tidak merata, AS membutuhkan penantang yang lebih kuat.

New York Times mengatakan mencari calon baru dari kubu Demokrat di akhir kampanye adalah keputusan yang tidak diambil dengan enteng, tetapi itu mencerminkan skala dan keseriusan tantangan Trump terhadap nilai-nilai dan institusi negara ini dan ketidakmampuan Biden untuk menghadapinya.

Mengakhiri pencalonannya akan bertentangan dengan semua insting pribadi dan politik Biden.

Dia telah bangkit dari tragedi dan kemunduran di masa lalu dan jelas percaya dia bisa melakukannya lagi. Pendukung Biden menilai debat pada Kamis lalu sebagai satu titik data dibandingkan dengan tiga tahun pencapaian.

Namun menurut New York Times, penampilan Biden dalam debat tersebut tidak bisa dianggap karena dia melewati malam yang buruk atau karena pilek dan pegal linu. Karena itu, kata media tersebut, justru menegaskan kekhawatiran yang berkembang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Bahkan ketika Biden mencoba menguraikan proposal kebijakannya, dia tergagap. Itu tidak dapat diimbangi oleh penampilan publik lainnya karena dia telah membatasi dan mengontrol dengan hati-hati penampilan publiknya.

Harus diingat, kata New York Times, Biden menantang Trump untuk duel verbal ini. Dia menetapkan aturan, dan dia bersikeras ini digelar beberapa bulan lebih awal dari debat pemilihan umum sebelumnya.

Dia mengerti bahwa dirinya perlu menangani kekhawatiran publik yang sudah lama ada tentang ketajaman mentalnya dan dia perlu memberi bukti kepada publik sesegera mungkin.

Baca Juga: Janji Biden Usai Bikin Khawatir di Debat Perdana, Yakin Bisa Menang Pemilihan Presiden 2024

Donald Trump (kiri) pada 24 Februari 2024, dan Joe Biden (kanan) pada 27 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)

Kebenaran yang Harus Dihadapi Biden

Kebenaran yang harus dihadapi Biden sekarang adalah dia gagal dalam ujian yang dia buat sendiri, kata New York Times.

Dalam jajak pendapat dan wawancara, para pemilih mengatakan mereka mencari suara-suara baru untuk menghadapi Trump.

Penghiburan bagi Biden dan para pendukungnya adalah masih ada waktu untuk bersatu di belakang kandidat yang berbeda.

Sementara warga AS terbiasa dengan pemilihan presiden yang berlangsung bertahun-tahun, di banyak demokrasi, kampanye dilakukan dalam beberapa bulan.

Adalah sebuah tragedi, menurut New York Times, bahwa Partai Republik sendiri tidak terlibat dalam evaluasi dan introspeksi yang lebih mendalam setelah debat pada Kamis lalu.

Penampilan Trump sendiri seharusnya dianggap sebagai alasan diskualifikasi, menurut New York Times.

Media tersebut mengatakan Trump berulang kali berbohong dengan berani tentang tindakannya sendiri, rekornya sebagai presiden, dan lawannya.

Dia menggambarkan rencana yang akan merugikan ekonomi AS, merusak kebebasan sipil, dan merusak hubungan AS dengan negara-negara lain. Dia menolak berjanji akan menerima kekalahan, malah kembali pada retorika yang menghasut serangan 6 Januari di Kongres.

New York Times menulis Partai Republik, bagaimanapun, telah dibajak oleh ambisi Trump. Beban saat ini ada di pundak Partai Demokrat untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas ambisi seorang pria.

Demokrat yang telah menyerahkan diri pada Biden sekarang harus menemukan keberanian untuk berbicara dengan jujur kepada pemimpin partai.

Orang-orang kepercayaan dan para pembantu yang mendorong pencalonan Biden dan yang melindunginya dari penampilan publik yang tidak diatur sebelumnya, harus menyadari kerusakan pada posisi Biden dan kemustahilannya untuk memperbaikinya.

New York Times menulis, jalur yang paling jelas bagi Demokrat untuk mengalahkan kandidat yang didefinisikan oleh kebohongannya adalah berbicara secara jujur dengan publik AS: akui bahwa Biden tidak dapat melanjutkan persaingan, dan menyusun proses untuk memilih seseorang yang lebih mampu untuk menggantikan posisinya dengan tujuan mengalahkan Trump pada pemungutan suara bulan November.

Itu adalah kesempatan terbaik untuk melindungi jiwa bangsa, penyebab yang menarik Biden untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 2019, dari perang buruk yang dilakukan Trump, kata New York Times.

Dan itu adalah layanan terbaik yang dapat diberikan Biden kepada negara yang dia layani dengan mulia selama ini, sambungnya.


 



Sumber : Associated Press, New York Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x