LOS ANGELES, KOMPAS.TV - Los Angeles dilanda kebakaran hebat yang menghancurkan sejumlah tempat ibadah bersejarah, mulai dari sinagoga, gereja, hingga masjid. Bencana ini meninggalkan duka mendalam bagi komunitas agama setempat. Namun di balik itu, muncul solidaritas untuk bangkit bersama.
Salah satu yang terdampak adalah Pasadena Jewish Temple and Center, sebuah sinagoga berusia 80 tahun.
Meskipun bangunan utama hangus terbakar, dilansir dari The Washington Post, gulungan kitab suci Torah berhasil diselamatkan oleh Cantor Ruth Berman Harris dan tiga orang lainnya sesaat sebelum api melahap seluruh gedung.
Baca Juga: Peringatan Kebakaran Hutan Baru di Los Angeles, Angin Santa Ana Masih Berhembus di California
Menurut Direktur Eksekutif sinagoga, Melissa Levy, kebakaran tersebut menyisakan puing-puing dan beberapa dinding yang masih berdiri.
Di Altadena, kebakaran juga menghancurkan Masjid Al-Taqwa, yang dikenal sebagai pusat kegiatan komunitas muslim setempat.
Masjid ini aktif terutama saat Ramadan dan menjadi tempat berkumpul bagi warga sekitar.
Imam masjid, Junaid Aasi, mengungkapkan bahwa selain masjid, setidaknya 10 anggota jemaah kehilangan rumah mereka akibat kebakaran tersebut.
“Benar-benar hancur. Tidak ada yang berdiri. Tidak ada pilar. Tidak ada pintu,” kata Aasi dikutip dari The National News.
“Sungguh menghancurkan. Saya baru datang ke sana untuk salat Jumat,” imbuhnya.
Hingga kini, dana yang terkumpul untuk pembangunan masjid kembali telah mencapai lebih dari 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,6 miliar.
Baca Juga: Metallica Sumbang Rp8,1 M untuk Korban Kebakaran di Los Angeles
Tak hanya sinagoga dan masjid, sejumlah gereja juga menjadi korban kebakaran. Beberapa gereja yang hancur di antaranya Altadena Community Church, Altadena United Methodist Church, St. Mark’s Episcopal Church, dan Pacific Palisades Presbyterian Church.
Di kawasan Pacific Palisades, Corpus Christi Catholic Church rata dengan tanah. Sementara itu, Parish of St. Matthew kehilangan seluruh kediaman para rohaniawan, meski ruang ibadah utama masih utuh.
Dalam situasi sulit ini, para pemimpin agama dari berbagai denominasi menunjukkan solidaritas. Mereka berusaha menjaga komunitas tetap utuh dengan menggelar ibadah di lokasi alternatif.
Rabbi Noah Farkas dari Federasi Yahudi Los Angeles menyebut bahwa beberapa sinagoga di daerah sekitar membuka pintu untuk menampung jemaat yang terdampak kebakaran.
Di tengah kehancuran, komunitas yang terdampak menemukan kekuatan dalam solidaritas. Beragam dukungan datang dari masyarakat luas, yang memperkuat tekad mereka untuk bangkit kembali.
Baca Juga: Setelah Kebakaran Besar, Warga Los Angeles Hadapi Masalah Air Minum Tercemar
Sumber : The Washington Times/The National
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.