"Mereka tidak suka kenyataan bahwa mereka bergantung pada bantuan kemanusiaan," kata Hadi, seperti dikutip dari The Associated Press.
Warga Palestina berbicara tentang keinginan mereka untuk melanjutkan pendidikan bagi anak-anak mereka.
Mereka juga mengatakan membutuhkan tempat berteduh, selimut, dan pakaian baru bagi perempuan karena mereka telah mengenakan pakaian yang sama selama lebih dari setahun.
Dia mengatakan pengiriman tenda diharapkan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Hadi yang juga wakil koordinator PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, mengatakan PBB berharap untuk memulai program pemulihan, yang dimulai dengan program uang tunai untuk pekerjaan membersihkan berton-ton puing di Gaza.
Baca Juga: Donald Trump Tak Yakin Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan: Ini Bukan Perang Kami
Namun, ia mengatakan PBB harus memastikan sistem perbankan beroperasi dan listrik kembali menyala.
Hadi mengatakan pelanggaran hukum dan penjarahan terjadi dalam situasi perang apa pun, tetapi dengan gencatan senjata di Gaza, PBB berharap hukum dan ketertiban dapat dipulihkan.
Sejak berlakunya gencatan senjata di Gaza, ia mengatakan beberapa anak melompat ke beberapa truk untuk mencoba mengambil makanan, dan beberapa lainnya mencoba mengambil air minum botolan.
"Dan mudah-mudahan, dalam beberapa hari, semua ini akan hilang begitu orang-orang Gaza menyadari bahwa kami memiliki bantuan yang cukup untuk semua orang," ujarnya.
Dilansir Al Jazeera, per 19 Januari 2025 pukul 18.30 WIB, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 46.913 orang termasuk 17.492 anak-anak.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.