JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membantah pernyataan polisi Malaysia yang mengatakan WNI yang ditembak memberikan perlawanan.
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha menegaskan, tak ada perlawanan dari pekerja migran Indonesia saat insiden terjadi.
Insiden penembakan pekerja migran Indonesia itu terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Jumat (24/1/2025).
Baca Juga: Ulah Trump Bikin Presiden Meksiko Ngamuk ke Google, Ubah Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika
Penembakan itu dilaporkan dilakukan Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dan menyebabkan satu orang tewas, empat lainnya terluka.
Menurut kepolisian Malaysia ada penyerangan terlebih dulu dari para WNI tersebut, sebelum penembakan dilakukan.
Namun, Judha Nugraha menampik hal tersebut telah terjadi.
Dikutip dari Antara, Jumat (30/1/2025), Judha Nugraha menuturkan, dari penuturan empat pekerja migran Indonesia yang terluka sama sekali tak ada perlawanan terhadap APMM.
Saat ini, empat dari WNI yang terluka dirawat di Rumah Sakit Klang di Malaysia.
Dua dari empat WNI saat ini sudah berada dalam kondisi stabil ketika mereka mengungkapkan kronologi dari penembakan tersebut kepada perwakilan dari Kedutaan Besar Indonesia I Kuala Lumpur.
Keduanya mengatakan, pekerja migran Indonesia tidak mencoba melawan penangkapan menggunakan senjata tajam.
Judha Nugraha pun mengatakan, Indonesia menuntut investigasi menyeluruh atas penembakan itu, termasuk adanya penggunaan kekerasan berlebihan oleh otoritas Malaysia.
Ia menambahkan, KBRI Kuala Lumpur masih terus mengumpulkan informasi untuk mendapat gambaran lebih jelas mengenai insiden itu.
Baca Juga: 2 WNI Korban Selamat Penembakan Aparat Malaysia Belum dapat Dipulangkan, Ini Alasannya
Sebelumnya, Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengatakan, penyelidikan awal mengungkapkan, penembakan terjadi setelah kapal patrol APMM ditabrak empat kali oleh kapal lain, yang diduga milik pekerja migran.
Ia menambahkan, kedua pekerja diduga berusaha menyerang petugas patroli dengan parang di perairan.
Menurutnya, hal itulah yang kemudian berujung pada penembakan tersebut.
Sumber : ANTARA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.