KURSK, KOMPAS.TV - Dua tentara Korea Utara yang ditangkap militer Ukraina mengaku telah ditipu sehingga mereka ikut berperang.
Ternyata tentara Korut tersebut ditipu dengan dikatakan bahwa mereka berperang lawan tentara Korea Selatan itu di Rusia.
Dua tentara Korea Utara yang ditangkap, Ri (26 tahun) dan Baek (21), mengungkapkan bagaimana mereka bisa akhirnya bertempur membantu Ukraina di Kursk, Rusia.
Baca Juga: Pendukung Yoon Suk-Yeol Takut Kim Jong-Un Akan Kuasai Korsel jika sang Presiden Dimakzulkan
Ri dan Baek mengungkapkan bahwa mereka terafiliasi dengan Biro Pengintaian Umum, badan intelijen yang melakukan operasi rahasia Korea Utara.
Kepada Chosun Ilbo mereka mengungkapkan bahwa agen keamanan Rusia telah memonitor dari dekat tentara Korut di Kursk.
Mereka menyebarkan rumor bahwa pasukan Korsel di Ukraina telah menyerang mereka dengan drone.
Padahal tak ada tentara Korsel yang dikerahkan di Ukraina.
“Mereka (agen keamanan) mengatakan kepada kami semua operator drone di militer Ukraina adalah tentara Korsel,” ujar Ri.
Ri juga mengungkapkan bahwa ia dikirim ke Rusia untuk berlatih ketika meninggalkan Pyongyang pada 10 Oktober lalu.
Baik Ri dan Baek adalah anak tunggal, dan Baek mengatakan ayahnya meninggal saat ia menjalani wajib militer.
Baca Juga: Tentara Korea Utara yang Ditangkap Ukraina Bisa Lega, Bakal Dapat Perlindungan dari Korea Selatan
Ia pun meninggalkan ibunya yang seorang janda sebelum pergi ke Kursk.
Ri dan Baek mengungkapkan mimpi mereka untuk belajar di universitas setelah menyelesaikan wajib militer. “Saya ingin pergi ke Korea Selatan,” ujarnya.
Sumber : Chosun Ilbo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.